Pages

Sunday, May 13, 2012

orang-orang luar biasa di sekitar saya..

Sebelum bertemu mereka, mungkin mindset saya belum seperti sekarang ini,,
walaupun nggak bisa menafikkan juga kalo sekarang masih sering ada pikiran yang aneh-aneh (biasalah, namanya juga orang hiperaktif -,-) tapi karna mereka semua ini, saya bisa bertahan buat terus berubah jadi sasa yang smakin baik lagi..

1. Mbak Uchil
Mbak Uchil ituu mbak *piip* saya yang pertama saat masih duduk di bangku SMA.. Bener-bener ya, mbak uchil itu.... subhanallah banget. Saking subhanallahnya, saya sampai nggak bisa mendeskripsikan dengan kata-kata lagi. Speechless. Luar biasa lah pokoknya. Kalo nggak ada mbak uchil, mungkin sekarang saya masih ada di jurang kekhilafan, hehehe.
        Mbak Uchil itu satu dari segelintir orang yang ada saat saya terperosok. Satu dari segelintir orang yang masih mau percaya bahwa saya bisa kembali lagi ke jalan yang lurus. Satu dari segelintir orang yang saat saya terperosok, bukannya menyalahkan dan menjauhi dan membiarkan saja saya di jurang tersebut, tapi justru rela berlelah-lelah menghampiri saya di jurang, berda'wah tiada henti ke saya, dan benar-benar menjadi satu dari segelintir orang yang paling memegang erat tangan saya untuk bisa keluar dari jurang..
        Bahkan, setelah berhasil keluar dari jurang pun, beliau masih terus dan terus dan slalu memegang erat tangan saya supaya nggak terperosok lagi.. Sedikit saja saya memberi kabar jika sedang ada masalah, beliau pasti langsung menanggapi dengan mendatangi saya di rumah dan menyediakan jiwa dan raga mendengar curhatan saya yang kadang nggak nanggung-nanggung panjangnya.. Ya Allah,,, nggak nyangka masih ada mbak yang seperti ini buat mendampingi saya.. And now i miss you so much ukh... Rasanya udah lamaaa bangett nggak ketemu,, gimana kabar anti sekarang? Sepertinya smakin sibuk saja,, semoga masih dan slalu dalam lindunganNya,, smoga slalu diridhai apapun yang sedang anti kerjakan sekarang,, ana syauqi fillah ukh.. :')

2. Yuni Purwanti
Yun,,, kangeeennn... :') Orang ini juga sangat sangat luar biasa bagi saya.. Peran beliau hampir sama seperti mbak uchil, satu dari segelintir orang yang ada saat saya terperosok.. Dan dia, selain sukses menjadi teman dekat yang sangaat baik,, juga sukses membuat saya menjadikan dia sebagai idola.. #hehe 'afwan lebay yun :p
         Yun,, dimanapun kamu sekarang,, sedang apapun kamu sekarang,, smoga Allah slalu menunjukkan jalan mana yang terbaik untukmu,, semoga kita bisa reunian di surga yaa,, hehe :'D

3. Ifah (Munifah Ashlihati)
Whehehe mungkin udah pada sering mbaca namanya ya di postingan-postingan saya yang sebelumnya? ^^
           Ifah itu..... one of the best thing that ever came in my life.. :') berawal dari nggak sengaja ketemu di masjid (masjid apa ya saya lupa namanya ^^ hehe), saat itu saya udah selesai shalat dan mau ke kamar mandi, tapi nggak ada siapapun yang saya kenal disana. Akhirnya saya melihat sesosok ukhty, dan saya percayakan saja tas saya itu ke dia, lalu saya tinggal ke kamar mandi. Setelah itu pun masih saya tinggal lagi pergi ke tempat wudhu untuk menjaga wudhu, baru balik lagi ke ukhty itu untuk mengambil tas.. Dan nggak tau kenapa, saat itu nggak ada pikiran sama sekali buat ngajak kenalan atau gimana, langsung aja deh saya pulang.. hehe..
          Beberapa bulan kemudian, berlokasi di masjid kampus (saat masih maba), kejadian sama terulang. Saya meninggalkan tas saya untuk pergi ke tempat wudhu, trus tau-tau ada seorang ukhty yang memanggil saya dan berkata "afwan, kita dulu pernah ketemu di masjid *lupa namanya* ya?" Daaan saat itu terungkaplah kalo dia adalah ukhty yang waktu itu saya titipi tas, dan sekarang justru menjadi teman sejurusan dan seangkatan saya, hoho, dunia itu sempit kawaan :D
        Udah lumayan lama sahabatan sama dia,, dan itu bener-bener membuat saya kadang nggak sadar waktu.. Subhanallah banget pokoknya,, baru sekarang bisa nemu sahabat yang bener-bener sahabat, yang bener-bener kayak puzzle sama saya, cocok. hehe..
            Padahal pertamanya nggak sengaja deket karna sama-sama diminta untuk jadi pendamping hafalan di FKU,, tapi lama-lama ternyata semakin banyak aja kecocokan diantara kami.. Dan akhir-akhir ini, saat saya benar-benar merasa seperti mau terjun dari gedung karna tingkat stressor yang meninggi, dia menjadi satu-satunya orang yang bisa membuat saya bertahan hidup.. Kalo nggak ada dia nggak tau deh,, mungkin pikiran-pikiran saya yang aneh-aneh kemarin bakalan bener-bener saya lakukan, astaghfirullah..
            Dan,, tau nggak sih? Baru dia lho sahabat yang ikut menangis saat saya curhat sambil menangis.. hehe. Jadi inget kejadian beberapa minggu lalu,, padahal saya udah menahan diri buat nggak nangis, tapi malah jadi nangis, diapun juga nangis, dan mungkin tangisnya itu lebih deras daripada saya.. Sampai-sampai saat dia memeluk kepala saya, jilbab saya udah jadi nggak berbentuk lagi.. hehe..
             Makasih ya ukh.. :') Jazaakillahu khoir ukhtyku sayang,,, ana ukhibbuki fillah,,, :'D

4. Mbak Uul
5. Syarafina Hanifah
6. Qoshirotul Luthfi
7. Dek Kamilia Indraputri
8. Mbak Ika Sumaryanti
9. dll
mendeskripsikannya lanjut lain kali ya,, saya mau tutup laptop dulu, besok ada praktikum mikro.. hehe.. mohon doa untuk pretestnya besok nggih ^^ see yaa

what doesn't kill you, makes you stronger!

"Harus ada yang dikorbankan sha,, nggak boleh mendzalimi diri sendiri kayak gini.." -Ifah said

"Nggak boleh terfosir berlebihan.. Badan kamu juga punya hak untuk istirahat.." -Lulut said

Beberapa waktu lalu memang sempat nggak bisa membagi-bagi prioritas,,
antara mengerjakan PKM yang lolos didanai, mengerjakan proyek-proyek penelitian buat international conference (masih ribet urusan birokrasi sama dekanat), mengerjakan 2 proyek buku da'wah, jadwal mentoring yang semakin bertubrukan, belum lagi  kerjaan sebagai editor buat materi kuliah dosen-dosen saya tercinta itu.. Dan ternyata dugaan saya memang salah, saya nggak bisa mengerjakan semua itu sendirian.. Saya ternyata nggak bisa jadi wonder woman yang bisa total sukses di semua bidang..

Cukup beruntung karna IP masih diatas 3 koma terus (walaupun belum bisa mencapai IP 4 yang saya harapkan), paling nggak orangtua jadi nggak memarahi karna saya terlalu sering pulang malam untuk rapat.. Permasalahan adalah ketika ada banyaknya hafalan yang sekarang lepas,, sampai-sampai saya sering ditegur Ifah untuk muroja'ah lagi dan mbuat program tahfidz bareng dia.. Saya yakin, untuk kedepannya juga pasti akan terus seperti ini,, akan smakin banyak lagi yang saya korbankan jika saya tidak segera menentukan prioritas.. #menghela nafas

Akhirnya... keputusan saya sudah bulat,,
jreng jreeng,,,,
prioritas saya sekarang adalah :
kuliah, hafalan, mentoring, buku, penelitian.

Insyaallah akan mulai selektif lagi terhadap organisasi. Dan keputusan saya sudah bulat, saya akan meninggalkan semua organisasi yang ada di kampus. Kecuali BEM karna bendahara umumnya cuma saya.. Semoga tahun depan bisa lepas dari BEM, aamiin :)

#membulatkan tekad #bismillaaah :')

Ifah says : "Heyyy jangan nyerah yaa ('▿^),, hidup kamu masih panjaang \(^__^)/"

Wednesday, May 9, 2012

Butiran Debu

tapi ku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi..
aku tenggelam dalam lautan luka dalam..

...

aku tersesat dan tak tahu arah jalan pulang...

tanpaMu, aku butiran debu...

.............
..........
.....
..

kadang, Gibran pun tetap menikmati terbang dengan sayap-sayap patahnya...

Tuesday, May 8, 2012

Jangan Marah! #Menampar Diri Sendiri

sumber: Arrahmah.com

Marah, sepertinya hal yang sering kita lakukan, entah itu kepada orang yang tidak kita suka, kepada temen, saudara, pasangan hidup kita atau mungkin kepada anak kita. Apalagi di saat kita pulang kerja, badan capek, letih, di rumah ada masalah, kayaknya pengennya marah-marah

Sebagai orang beriman ada beberapa dalil yang perlu kita perhatikan, di dalam Al-Qur'an maupun Al-Hadits banyak yang memerintahkan kita untuk menahan marah.
"(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan." (QS. Ali Imran - 134)
 
Dari Abu Hurairah Ra., seorang lelaki berkata pada Rasulullah Saw, berilah saya nasehat. Rasulullah Saw bersabda "Janganlah engkau marah" Rasulullah mengulang-ulang pada ucapannya. (HR. Bukhari)
 
Banyak Hikmah Yang Kita Dapat Dari Menahan Emosi Kita. 
 
1. Mungkin ada hikmah dari yang membuat kita emosi. 

Di dalam surat Al-Baqarah ayat 216 diterangkan,
"Boleh jadi kalian membenci sesuatu padahal ia sangat baik untukmu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedang kalian tidak mengetahui."
 
Dari ayat ini kita bisa ambil hikmah dari sesuatu yang membuat kita emosi bukan berarti buruk untuk kita, mungkin sesuatu yang baik untuk kita, jadi jangan marah dulu, renungkan masalah yang sedang menimpa kita. Atau malah marah kita hanya untuk menutupi kekurangan kita. 

2. Tidak ada penghalang antara do'a kita dan Allah. 

Nah, kalau yang membuat emosi kita itu sifatnya penganiayaan pada diri kita, kita juga tidak perlu emosi, karena dengan bersabar terhadap penganiayaan itu, adalah sesuatu yang sangat hebat, yaitu doa orang yang dianiaya wajib dikabulkan oleh Allah SWT. 

"Takutlah kamu pada do'anya orang yang dianiaya, maka sesungguhnya do'anya orang yang dianiaya tidak ada penghalang antara do'a dan Allah." (HR. Tirmidzi)
 
3. Akan menjadi orang terkuat. 

Di dalam hadits Rasulullah Saw bersabda :
"Orang yang kuat bukanlah orang yang hebat dalam bertengkar, sesungguhnya orang yang kuat adalah orang yang bisa menahan emosi ketika harus marah." (HR. Bukhari)
 
Bukti orang yang emosi lemah dibuktikan oleh Muhammad Ali dengan julukan si mulut besar, setiap akan melakukan pertandingan dia selalu melakukan psi-war ke lawan mainnya, tujuannya supaya lawannya terpancing emosinya saat bertanding, jika emosinya sudah terpancing mainnya tidak bisa konsentrasi jadilah Muhammad Ali sebagai pemenang dalam pertandingan itu. (Hehehe...)
 
Imbalan Yang Akan Diterima Disisi Allah :
 
1. Allah akan memasukkan kedalam Surga.
Dalam surat Ali Imran 133-134 Allah Swt berfirman,
"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan."
 
2. Menjadi pemimpin ahli Surga.
"Barangsiapa yang dapat menahan marah ketika dia harus marah maka Allah akan memanggilnya bersama para pemimpin mahluk sehingga dia disuruh memilih bidadari yang dia mau." (HR. Tirmidzi)
 
Cara Mencegah Marah :
 
1. Berwudhu.
"Sesungguhnya marah-marah dari Setan, dan sesungguhnya setan diciptakan dari api, dan sesungguhnya api dimatikan dengan air. Maka ketika salah satu kalian marah-marah maka hendaklah berwudhu." (HR. Abu Dawud)
 
2. Rubah posisi.
"Ketika salah satu kalian marah dalam keadaan berdiri maka hendaklah duduk, maka hilang marah-marahnya. Dan jika tidak hilang maka hendaklah berbaring." (HR. Abu dawud)
 
3. Redam ego.
Orang marah biasanya karena egonya naik, cobalah untuk merendahkan ego serendah-rendahnya, insya Allah emosi kita bisa terkendali. 

Semoga nasehat-nasehat yang disadur dari kalamullah dan hadith-hadith Rasulullah Saw menjadi penyejuk hati bagi yang ingin marah, dan bagi yang sedang marah, bersabarlah, karena sabar itu separuh dari Iman. Karena sabar akan senantiasa menjadikanmu mulia disisi Robbul Izzati, Allah jalla wa'ala. Semoga bermanfaat!  

Wallahu a'lam bish showab, Walhamdulillahi robbil a'lamin..

Thursday, May 3, 2012

Jiwa tulus yang manja pada Tuhannya...

Wahai jiwa tulus yang manja kepada Tuhannya,

Baringkanlah tubuhmu yang bergetar lembut dengan keletihan itu,
dan hadiahkanlah istirahat yang telah seharian ini dirindukannya …

Dan katakanlah dengan suara termanjamu
kepada TuhanMu yang sedang memandangimu dengan kasih sayangNya yang lembut,

Tuhan, belailah jiwa kami dalam tidur yang damai,,
hiasilah tidur kami dengan keindahan yang melucuti kekhawatiran,,
dan bangunkanlah kami sebagai jiwa yang anggun dan berharapan baik..

Dan ini yang sudah lama kusimpan di balik rasa malu
yang menghalangi permintaan yang hanya Engkau yang dapat memenuhi,

Tuhan, aku mohon,
betapa pun salahnya kami dan betapa pun lalainya kami,
aku mohon agar Engkau membersihkan hati, pikiran, dan tubuh ini
dari kesalahan dan dosa-dosa kami,,

agar kami pantas bagi ijinMu untuk memasuki SurgaMu..

Tuhan,, gemetar aku menyampaikan kerinduan hati ini,,
agar Engkau jadikan kesulitan hidup kami
dan semua kepedihan hati ini
sebagai pembuka pintu Surga bagi kami..

Tuhanku Yang Maha Lembut,,
berjalankanlah kami di muka bumi ini
sebagai jiwa yang telah Kau sediakan tempat yang indah di Surga..

aamiin :')

Maha Pencemburu

Jika aku cemburu,
ketika sahabat yang kusayang memiliki orang lain yang lebih disayang,
menomorduakan aku meski keperluanku tak bisa lagi ditunda,
sedangkan aku selalu mendahulukannya kapan pun dia butuh.

Jika aku cemburu,
karena orang tuaku tak menyempatkan sapa dalam hariku,
terlalu peduli pada orang-orang lain dan `melupakan` kewajibannya mendidik keluarga,
sedangkan aku selalu menyebutnya dalam setiap doa.

Bagaimana dengan Ia?
Sang Pencipta Segala, yang juga Maha Pencemburu?

Bagaimana mungkin Ia tidak merasa begitu cemburu?
Ketika kita dengan santai mengabai panggilannya yang selalu nyaring berkumandang,
hanya karena kesibukan yang tak seberapa dan bisa ditinggalkan sejenak saja.
Sedangkan Ia Pemberi Waktu, yang meminta sepersekian dari seluruh waktu yang diberi-Nya,
untuk menyapa-Nya, untuk meminta perlindungan-Nya, untuk mengharap maghfirah-Nya.

Bagaimana mungkin Ia tidak merasa begitu cemburu?
Ketika kita selalu sempatkan mengungkap kerinduan pada orang-orang yang kita sayang,
sedangkan tak pernah berusaha meluangkan waktu untuk membaca surat-surat cinta-Nya,
kerinduan yang penuh keindahan dan ketenteraman untuk kita, atas kasih sayang-Nya.

Bagaimana mungkin Ia tidak merasa begitu cemburu?
Ketika ada yang kita dahulukan, ada yang lebih kita pikirkan, ada yang jauh kita pedulikan,
ada yang sangat kita sayang, ada yang membuat kita mudah menangis ketika kehilangannya,
sedangkan Ia yang selalu ada, Ia yang tak pernah pergi meninggalkan kita, Ia yang memiliki semesta,
hanya kita datangi ketika kita tak mengerti lagi harus berbuat apa.

Bukankah menyakitkan,
ketika kita hanya menjadi pendengar yang baik bagi seluruh duka,
tanpa pernah diberi kabar bahagia dan dilupakan begitu saja?

Ah, betapa Maha Baik Ia,
yang tak pernah sekalipun menyengsarakan kita karena mengacuhkan-Nya,
namun dengan kelembutan hati Ia selalu mengingatkan fitrah hati kita,
untuk senantiasa membutuhkan-Nya, senantiasa menginginkan kehadiran-Nya,
tanpa kita sadari, tanpa kita mengerti, tanpa kita rasakan sepenuhnya.

Ia biarkan hati kita meronta, hati kita berteriak,
mengharapkan kesucian kembali untuk dekat pada-Nya.

Yaa Muqallibal quluub, tsabit qalbii 'ala diinik...
Laa hawla wa laa quwwata illaa billaah...

by Khadijah Auliaur Rohmaani