Monday, August 5, 2013
Lulus Sekolah Ramadhan
Friday, May 17, 2013
Cemburu dalam batas wajar?

Tuesday, May 8, 2012
Jangan Marah! #Menampar Diri Sendiri
Wednesday, December 7, 2011
Dimana rumahmu Nak?
Anakku,sejak mereka bilang engkau seorang aktivis ibu kembali mematut diri menjadi ibu seorang aktivis .Dengan segala kesibukkanmu,ibu berusaha mengerti betapa engkau ingin agar waktumu terisi dengan segala yang bermanfaat.Ibu sungguh mengerti itu nak, tapi apakah menghabiskan waktu dengan ibumu ini adalah sesuatu yang sia-sia nak ? Sungguh setengah dari umur ibu telah ibu habiskan untuk membesarkan dan menghabiskan waktu bersamamu nak,tanpa pernah ibu berfikir bahwa itu adalah waktu yang sia-sia.
Anakku,kita memang berada disatu atap nak,di atap yang sama saat dulu engkau bermanja dengan ibumu ini .Tapi kini dimanakah rumahmu nak?ibu tak lagi melihat jiwamu di rumah ini .Sepanjang hari ibu tunggu kehadiranmu dirumah,dengan penuh doa agar Allah senantiasa menjagamu .Larut malam engkau kembali dengan wajah kusut.Mungkin tawamu telah habis hari ini,tapi ibu berharap engkau sudi mengukir senyum untuk ibu yang begitu merindukanmu..
Ah,lagi-lagi ibu terpaksa harus mengerti,bahwa engkau begitu lelah dengan segala aktivitasmu hingga tak mampu lagi tersenyum untuk ibu . Atau jangankan untuk tersenyum,sekedar untuk mengalihkan pandangan pada ibumu saja, katamu engkau sedang sibuk mengejar deadline. Padahal,andai kau tahu nak,ibu ingin sekali mendengar segala kegiatanmu hari ini,memastikan engkau baik-baik saja,memberi sedikit nasehat yang ibu yakin engkau pasti lebih tahu.Ibu memang bukan aktivis sekaliber engkau nak,tapi bukankah aku ini ibumu ? yang 9 bulan waktumu engkau habiskan didalam rahimku..
Anakku, ibu mendengar engkau sedang begitu sibuk nak. Nampaknya engkau begitu mengkhawatirkan nasib organisasimu,engkau mengatur segala strategi untuk mengkader anggotamu . Engkau nampak amat peduli dengan semua itu,ibu bangga padamu .Namun,sebagian hati ibu mulai bertanya nak,kapan terakhir engkau menanyakan kabar ibumu ini nak ? Apakah engkau mengkhawatirkan ibu seperti engkau mengkhawatirkan keberhasilan acaramu ? kapan terakhir engkau menanyakan keadaan adik-adikmu nak ? Apakah adik-adikmu ini tidak lebih penting dari anggota organisasimu nak ?
Anakku,ibu sungguh sedih mendengar ucapanmu.Saat engkau merasa sangat tidak produktif ketika harus menghabiskan waktu dengan keluargamu . Memang nak,menghabiskan waktu dengan keluargamu tak akan menyelesaikan tumpukan tugas yang harus kau buat,tak juga menyelesaikan berbagai amanah yang harus kau lakukan .Tapi bukankah keluargamu ini adalah tugasmu juga nak?bukankah keluargamu ini adalah amanahmu yang juga harus kau jaga nak?
Anakku,ibu mencoba membuka buku agendamu .Buku agenda sang aktivis.Jadwalmu begitu padat nak,ada rapat disana sini,ada jadwal mengkaji,ada jadwal bertemu dengan tokoh-tokoh penting.Ibu membuka lembar demi lembarnya,disana ada sekumpulan agendamu,ada sekumpulan mimpi dan harapanmu.Ibu membuka lagi lembar demi lembarnya,masih saja ibu berharap bahwa nama ibu ada disana.Ternyata memang tak ada nak,tak ada agenda untuk bersama ibumu yang renta ini.Tak ada cita-cita untuk ibumu ini . Padahal nak,andai engkau tahu sejak kau ada dirahim ibu tak ada cita dan agenda yang lebih penting untuk ibu selain cita dan agenda untukmu,putra kecilku..
Kalau boleh ibu meminjam bahasa mereka,mereka bilang engkau seorang organisatoris yang profesional. Boleh ibu bertanya nak, dimana profesionalitasmu untuk ibu ?dimana profesionalitasmu untuk keluarga ? Dimana engkau letakkan keluargamu dalam skala prioritas yang kau buat ?
Ah,waktumu terlalu mahal nak.Sampai-sampai ibu tak lagi mampu untuk membeli waktumu agar engkau bisa bersama ibu..
**************************************
MJJ banget ya, subhanaLlah... T,T
Setiap pertemuan pasti akan menemukan akhirnya. Pun pertemuan dengan orang tercinta,ibu,ayah,kaka dan adik . Akhirnya tak mundur sedetik tak maju sedetik .Dan hingga saat itu datang,jangan sampai yang tersisa hanyalah penyesalan.Tentang rasa cinta untuk mereka yang juga masih malu tuk diucapkan .Tentang rindu kebersamaan yang terlambat teruntai.
Untuk mereka yang kasih sayangnya tak kan pernah putus, untuk mereka sang penopang semangat juang ini . Saksikanlah,bahwa tak ada yang lebih berarti dari ridhamu atas segala aktivitas yang kita lakukan.Karena tanpa ridhamu, mustahil kuperoleh ridhaNya...
Saturday, October 29, 2011
Rahasia Jari Tangan Manusia




Monday, August 15, 2011
Refleksi Diri tentang Tarbiyah
Friday, December 31, 2010
Pie apel
Berhubung kemarin ada temenku yang request resep pie apel, dan karena aku baik hati :p, jadi dalam kesempatan kali ini aku mau ngasih resep pie apel lengkap dengan tips dan trik versiku :)
- kamu perlu:
4 buah apel, dikupas dan dipotong dadu (jangan besar-besar ya, yah dikira-kira aja panjenengan mau makan apel seberapa ^_^ kalau aku sih motongnya kecil-kecil)
1 butir telur, dikocok
200 gr tepung terigu
75 gr butter dingin, dipotong dadu
75 gr gula halus
½ sendok teh ekstrak vanilla
Bubuk kayu manis secukupnya
Brown sugar, kismis, prunes, ceri, kacang sesuai selera
*daripada repot kalau membeli bahannya satu-satu di Pamela, mendingan kalian pergi ke toko Intisari -bagi orang jogja- yang letaknya di Jalan Kusumanegara. Pengalamanku ke Intisari cuma tinggal mbawa resep, ngasihin resep ke mbak-mbaknya trus nanti pasti mbaknya bakalan nyariin semua bahan kita. Try it ;)
**jangan lupa lapisi timbangan tepung dengan plastik kecil dan lebihkan hitungan beberapa miligram. Pengalamanku, tepung sama gula halus tu mudah banget nempel di timbangan, daripada nyuci berkali-kali mendingan kalian alasi timbangan pakai plastik kecil jadi nanti cuma perlu ngganti plastiknya setiap kali ganti bahan. Dan berhubung aku nggak pernah sempurna dalam proses pemindahan bahan ke dalam mangkok (ada yang ketinggalan atau bahkan tumpah) aku selalu melebihkan bahan dalam penimbangan buat jaga-jaga. Santai aja, rasa kue nggak akan berubah cuma gara-gara bahannya kelebihan sedikit ;)
- bikinnya:
1. Cara bikin pastry (kulit pie): Ayak tepung dalam mangkok, masukkan butter, lalu remas-remas dengan kedua tangan sampe adonan menjadi kasar.
2. Tambahkan gula halus dan aduk. Buat lubang di tengahnya, campur dengan telur, dan aduk sampai adonan menggumpal.
3. Panaskan sedikit butter, masukkan potongan apel, prunes, brown sugar, bubuk kayu manis satu per satu, aduk rata. Dinginkan sebentar.
4. Ratakan pastry dengan rolling pin dan lapiskan pada loyang apple pie. Masukkan isi apple pie, terus tutup dengan pastry, hias permukaannya sesukamu, lalu oles dengan telur. (Kalau mau membuat pie apel yang seperti di film-film, kamu nutup adonannya dengan memotong pastry berbentuk persegi panjang dan mengaturnya saling silang. Kalau aku, cukup pastry kulapiskan ke loyang pie apel, trus permukaannya ku iris kecil-kecil supaya uap panasnya bisa keluar sewaktu pemanggangan -nggak mau repot. haha)
5. Masukkan dalam oven yang sudah dipanaskan dengan suhu 180 C selama 35 menit.
ini versi film-film *ada di internet
kalo yang ini versiku. hahaha
Well done…let’s eat ;p
Thursday, December 30, 2010
Kue Cinta


Friday, March 27, 2009
Menjadi Muslimah yang Luar Biasa
