Pages

Showing posts with label ukhuwah. Show all posts
Showing posts with label ukhuwah. Show all posts

Friday, April 17, 2015

Aku Rindu Karakter Abadi (Kita) Itu


Aku rindu cerita menakjubkan;
ketika Harits bin Hisyam, Ikrimah bin Abu Jahl dan Iyash bin Abi Rabiah
saling mendahulukan saudaranya untuk diberikan minuman,
padahal ketiganya dalam keadaan terluka parah, hingga ketiganya syahid.

Aku rindu cerita menakjubkan itu;
ketika Aisyah RA di cerca oleh seseorang,
Ammar bin Yasir yang berselisih dengan Aisyah dalam Wa’qah Jamal justru yang membelanya.

Aku rindu cerita menakjubkan;
ketika dua orang sahabat Rasul,
Ibnu Abbas dan Zaid bin Tsabit yang saling beriringan menunggang kuda
dan satunya menuntunnya,
padahal mereka sedang berselisih pendapat yang begitu tajam

Aku rindu cerita menakjubkan;
ketika Mursyid Aam membatalkan rihlah anggota Jama’ah Ikhwan,
hanya karena melihat ikhwah saling berebut duduk di dalam bis.

Aku rindu cerita menakjubkan;
ketika seorang al-akh menunggu saja di antrian terakhir dalam sebuah resepsi,
karena mengutamakan saudaranya yang kelaparan.

Aku rindu cerita menakjubkan;
ketika sekumpulan ikhwah berkumpul makan di sebuah nampan,
dan sesama ikhwah saling menyorongkan daging lauknya kepada saudaranya.

Aku rindu cerita menakjubkan;
ketika seorang al-akh mengundurkan diri dari amanahnya,
karena melihat ikhwan lain ingin menduduki amanah itu
demi memperbanyak amal kebaikannya.

Aku rindu cerita menakjubkan;
ketika ada persaingan jabatan politik,
seorang al-akh menyatakan dengan suara hati terjernih;
“biarlah saja si fulan yang menduduki jabatan itu akh. Kapasitasnya lebih memadai”

Aku rindu cerita menakjubkan;
ketika seorang al-akh mempersilahkan saudaranya
mengkhitbah seorang akhwat pujaan hatinya,
hanya karena pernah mengetahui saudaranya yang lain itu jatuh hati pada akhwat itu.

Aku rindu cerita menakjubkan;
ketika seorang al-akh memohon maaf kepada saudaranya yang lain
yang telah menyakiti hatinya,
karena mengetahui saudaranya yang bersalah itu sungkan untuk minta maaf.

Aku rindu cerita menakjubkan;
ketika seorang al-akh meminta dengan sangat kepada saudaranya setiap hari
untuk menasehati dan menjaganya dari keburukan.

Aku rindu cerita menakjubkan;
ketika seorang. al-akh datang ke rumah saudaranya yang lain,
dan memohon ampunan Allah,
hanya karena ia pernah membicarakan keburukan saudaranya (ghibah),
membawa berita tentang sudaranya yang membawa permusuhan (naminah),
serta memata-matai saudaranya itu (tajassus)

Aku rindu cerita menakjubkan;
ketika ada peluang usaha yang hasilnya banyak bermanfaat bagi da’wah,
seorang al-akh mempersilahkan saudaranya untuk mengambil ladang usaha itu,
atau di lain kesempatan,
ia mengajarkan kepada saudaranya yang lain
belajar menggarap ladang usaha itu tanpa takut tersaingi

“Ukhuwah itu adalah saudara iman dan perpecahan itu saudara kufur. Ada hamba-hamba Allah bukan nabi, bukan syuhada namun “diri/disamakan” oleh para nabi dan syuhada dihadapan Allah. “Mereka orang -orang yang saling mencintai dengan ruh Allah, bukan karena hubungan sedarah atau hubungan kepentingan memperoleh kekayaan. Demi Allah, wajah-wajah mereka cahaya. Mereka takkan merasakan ketakutan ketika banyak orang yang ketakutan dan tidak bersedih, bila ummat manusia bersedih” (HR Ahmad)

“Saudara yang lurus memandang pada saudaranya lebih utama dari pada dirinya sendiri” (Hasan Al-Banna)

“Yang saya maksud dengan ukhuwah adalah terikatnya hati dan ruhani dengan ikatan aqidah. Aqidah adalah sekokoh-kokoh ikatan dan semulia-mulianya. Ukhuwah adalah saudaranya keimanan, sedangkan perpecahan adalah saudara kembarnya kekufuran. Kekuatan yang pertama adalah kekuatan persatuan; tidak ada persatuan tanpa cinta kasih; minimal cinta kasih adalah kelapangan dada dan maksimalnya adalah itsar (mementingkan orang lain dari diri sendiri)” (Hasan Al-Banna)

Thursday, February 6, 2014

Bagaimana bila aku rindu pada mereka?

Mengutip salah satu puisi dalam buku kedua saya yang judulnya "Pintu Hati Pintu Langit"..
".....
Ada yang rindu...
Ia membisikkannya melalui sarana imaji
Melayangkan segenap prihatin akan jawaban yang terdiam,
membeku

Kesekian kali menanyakan
Ia rindu, katanya

Begitukah adanya tatapan mata yang menipu?
Tersenyum,
lantang menyirat ketiadaan
Sementara asa yang nyata adalah harapan

Beginikah yang menjadikan keengganan serupa permintaan
akan jawaban berbalut rindu?

Seperti ombak yang menghempas karang
Rindu tebal yang ganas
Tak habis tercurahkan sampai runtuhnya perkasamu

Seperti pena yang berdebu
Dan kertas yang menguning
......"
-Annisa Fitriani

Dan sekarang, lagi-lagi saya rindu...
Yang pertama jelas ke suami ya... hehehe... lama banget nggak liat beliau, terpisah jarak dan waktu. Masih setia menanti kabar kapan kepulangan beliau.

Yang berikutnya,, saya tujukan kepada mereka...

Mereka, sahabat-sahabat yang dulu dalam lingkaran yang sama...
Meskipun telah terpisah tempat menimba ilmu,, 
meski terkendala jadwal yang sering sekali bertubrukan,
tapi selalu saja berkumpul dengan mereka terasa seperti *kembali ke rumah*...

Mereka, rekan-rekan yang dulu bersama-sama membangun jalan cinta ini, jalan cinta dakwah..
Dengan sedikit sekali orang yang mau ikut andil bersama mereka,
dengan tak berhenti bekerja walau hasilnya belum terlihat di dunia,
toh yang diutamakan memang hanya istana di syurga Allah..

Mereka, yang waktu dan raga rela saya korbankan untuk bisa berpeluh dan berlelah-lelah bersamanya..
Tak peduli siang terik ataupun malam larut,
tak masalah entah hari kuliah ataupun hari libur,
seakan raga ini tak ada habisnya untuk digunakan beribadah bersama mereka..

Mereka, yang meski kadang terpisah jarak dan waktu, tapi selalu terasa rekat di hati..
Mereka, keluarga dakwah sekolahku....

Ingat sekali, dulu, ketika kaki ini sedang sedikit tertatih di jalanNya,
air mata jatuh sesenggukan,
seorang mbak berkata,

"ya.... memang seperti ini.... memang kita tidak seperti mereka, yang bersinar dengan hingar bingar kemewahan kampus... yang berdiri di depan dan memimpin pasukan elit di gerakannya.. yang bisa berjalan dengan kepala yang tertegak dan membusungnya dada, karna setiap langkah kakinya menjadi percontohan untuk diikuti.. yang slalu mendapatkan tepuk tangan serta pujian untuk berbagai aksi dan kesibukan yang dilakukan...
tapi mereka tak seperti kita... yang bisa terselamatkan dengan sifat qonaah karna tak perlu berebut hingar bingar kekuasaan... yang terjaga dari kesombongan hati karna setiap yang kita lakukan akan selalu terorientasi kepada Allah, karna kita tak punya kepentingan dunia yang merusak jalan kerja kita.. yang memang akan selalu ada di balik layar, namun akan menjadi orang yang tersenyum paling indah ketika bibit-bibit yang diperjuangkan mulai terlihat pesonanya..."

Dan saya dulu hanya bisa menangis... kalimat beliau praktis menjadi pengingat dan penguat ketika diri ini jatuh ke titik yang lebih bawah.

Saya sangat mencintai mereka,, apakah mereka juga?
Saya sangat rindu dengan mereka,,, begitu jugakah dengan mereka?

Seandainya boleh memilih, dan saya memang sudah pernah memilih,
tak pernah ada sedikitpun bayangan jika saya harus berpisah dengan mereka..

Bahkan dulu pernah berkata kepada murobbi bahwa saya lebih baik tetap disana daripada lahan dakwah manapun yang selainnya.

Tapi yang namanya takdir Allah, bukankah Ia yang memilihkan, dan bukannya kita?

Sekali lagi,,, ketika sudah seperti ini,,,, apa yang harus saya lakukan bila saya ingin kembali?
bagaimana....bila... saya... rindu....?

Ah, jangankan saya, Rasulullah saja rindu kok.....
“Mereka adalah umatku kelak, yang mana mereka belum pernah melihat wajahku, belum pernah bertemu denganku, belum pernah berbincang-bincang denganku, tetapi mereka sangat merindukanku dengan tulus, ikhlas dan penuh rasa hormat kepadaku...

mereka adalah orang-orang yang melanjutkan perjuanganku dan tidak jarang pula mereka meneteskan air mata karena menahan rindu yang sangat kepadaku, 
aku rindu kepada mereka dan aku ingin bertemu dengan mereka…”

Kalian, para calon penghuni syurga,
dimanapun berada dan sedang apapun sekarang,
semoga slalu berada dalam lindungan dan cahaya dari Allah.... :"

Karna Tuhan tak pernah tidur, apalagi mendengkur!
semua ini jelas-jelas telah Tuhan ukur
mungkin dengan begini kita kan tahu bersyukur
mungkin dengan ini kita takkan pernah takabur

Karna satu persatu, seiring berjalannya waktu,
kita akan tahu sebenarnya yang Tuhan Mau
Tuhan ingin kita jadi manusia yang tangguh
Tuhan ingin agar kita tak mudah tuk mengeluh,
-Karena Tuhan Tau Kita Mampu-

Walladziina yu’tuuna maa aataw wa quluubuhum
wajilatun annahum
ilaa rabbihim raaji'uun.

ukhibbukum fillah.. lillah..

Thursday, December 5, 2013

私の親友

Di antara berbagai sms yang mulai menghujani HP ketika di kampus....
"Rapat hari ini jam....." "Jatah editan kuliah hari ini ......" "Para PH wajib kumpul di ... jam..."
"Deadline ngoreksi materi ....." "Jangan lupa LPJ dikumpulkan pada ..."
dan lain-lain yang hampir senada... 

SMS paling menyejukkan tetap ini :
"Hari ini sudah mengaji dan muroja'ah belum ukh? Jangan lupa nanti setoran yaa.. :)"

Ahh... anti itu memang deh.... sahabat paling super duper subhanallaah... >.<

Walaupun jumlah setornya masih kalah jauuh bangett sama anti,,
tapi alhamdulillah paling nggak jadi selalu ada yang bisa disetor setiap harinya kalau di kampus...

Sahabat selamanya ya,,, semoga bisa bersama sampai besok di syurgaNya... :""

Ana ukhibbuki fillah ukhty,,, :""***


Tuesday, September 24, 2013

Best Friends? They are more like sisters! :)

Mau ngasih sedikit oleh-oleh dari IMSF 5th... :)

wajah-wajah ceria para finalis maupun delegasi di hari penutupan IMSF 5th.. :D


subhanallaah,, disusulin sama teman-teman PH Al Jundi yang akhwat di hari terakhir...
ukhibbukum fillah.... :"")

Oh ya,, ada special picture nih.....
Jadi, ternyata di sana saya menemukan kembaran-kembaran saya..... ~_~
Iya, yang di atas ini namanya Sasa semua.......
Lucu yhaa,, hihi >.<

"Friendship isn't a big thing.
it's a MILLION little things."

alhamdulillah alhamdulillah alhamdulillah...
Saya sangat bersyukur Allah sudah memberikan detik-detik yang begitu bermakna, dan memberkati dengan suami dan juga sahabat yang luar biasa sekali..... Semoga bisa reunian di syurga yaa semuanya..... :"D

Thursday, August 29, 2013

Kami Rindu Tegaknya Syariat Islam

Ya Allah,

kami memohon kepada-Mu dengan menyebut Nama-Mu Yang Paling Agung

agar Engkau menangkan saudara-saudara kami dan umat Islam di Mesir

atas musuh-musuh mereka, musuh-musuh-Mu,

sebagaimana Engkau menangkan Nabi Musa atas Fir'aun dan bala tentaranya..


Ya Allah,
jadikan kami termasuk orang-orang yang memenuhi janji tatkala berjanji,
termasuk orang-orang yang sabar dalam kesulitan, penderitaan dan dalam pertempuran. Jadikan lah kami termasuk mereka yang benar imannya dan mereka yang bertaqwa..

Ya Allah,

kami pasrahkan padamu Mesir dan ahlinya,

jagalah dari semua makar buruk dan niat busuk,

dan suburkan di sana keadilan dan kebajikan..



Ya Allah,
tolonglah saudara-saudara kami di Mesir atas musuh-musuh Islam,
tolonglah mereka dalam menghadapi semua yang membantu musuh-musuh-Mu dan memusuhi wali-wali-Mu, serta siapapun yang menolak syariat-Mu dan menekan da’wah-Mu..

Ya Allah,
turunkan kepada mereka hukuman-Mu
yang tak kan terhindarkan dari orang-orang yang berbuat jahat..

Ya Allah, Pemilik Tipu Daya yang kokoh,
lenyapkan lah tipu daya dan makar mereka, Ya Allah..
Jangan biarkan satu jalan pun bagi mereka untuk menghinakan seorang pun diantara hamba-hamba-Mu yang beriman


Ya Allah,
menangkan lah kaum muslimin di Mesir melawan thaghut militer,
hancurkan lah kekuatan As-Sisi,
lemparkan rasa takut kepada mereka
sehingga menyerah pada kekuatan orang-orang yg menginginkan tegaknya syariah-Mu..


Ya Allah hancurkanlah orang-orang zhalim yang membantai kaum muslimin di Mesir tanpa hak, karena sesungguhnya mereka telah melampaui batas

Ya Allah,
Engkau tahu jika ini semua HANYA untuk-Mu,
maka tolonglah da'wah kami,
sebarkan fikrah islamiyah kami,
berkahi ukhuwah kami,
jinakkan dan satukan hati kami,
bimbinglah para pemimpin kami,
dukung lah mereka dengan kebenaran di mana pun mereka berada,
dan jadikan kami satu shaf bagaikan bangunan yang tersusun kokoh..

Sungguh, kami rindu dengan tegaknya khilafah,
kami rindu tegaknya syariat islam di negara kami..


Monday, August 5, 2013

Lulus Sekolah Ramadhan


Masyaa Allah,, nggak terasa hanya dalam hitungan hari saja Ramadhan akan segera meninggalkan kita,, dan Syawal akan segera menghampiri.. Sedih? Pasti.. Kapan lagi kita akan bertemu dengan bulan penuh berkah, yang bahkan tidur pun bisa mendapat pahala? :(

Nah, mumpung masih tersisa beberapa hari lagi, yuk kita cek sudah sejauh mana kita berprogres di bulan Suci ini.. :)

1. Kedatangan ke Masjid
Biasanya nih ya, orang-orang yang barusan masuk bulan Ramadhan pasti nggak ada yang mau menunda-nunda sholat. Nggak ada lagi deh adzan berkumandang kok masih bengong nggak jelas di rumah. Semuanya serempak-kompak memenuhi shaf-shaf di masjid, bahkan sebelum iqomat pun masjid sudah ramai sampai ke shaf terakhir. 


Nah, sayangnya, pemandangan ini hanya berlangsung di pekan-pekan awal Ramadhan. Sisanya? Cek diri sendiri yuk, "masih semangatkah aku mengisi shaf-shaf di masjid?" :)

2. Interaksi dengan Al Qur'an
Masih ingat dengan target awal di bulan Ramadhan? Ada yang menargetkan khatam beberapa kali, ada yang bersikukuh untuk menghafal sampai beberapa surat Al Qur'an. Nah, sudah hampir selesai nih Ramadhannya, sudah tercapai kah target-target kita itu? Jangan sampai justru sekarang semangatnya sedang loyo ya.. :)

Dalam Al-Quran Allah S.W.T berfirman:

Sesungguhnya telah datang kepada kau cahaya kebenaran (Nabi Muhammad s.a.w) dari Allah dan sebuah Kitab (Al-Quran) yang jelas nyata kebenarannya dengan itu Allah menunjukkan jalan keselamatan serta kesejahteraan kepada sesiapa yang mengikut keredhaanNya dan denganya Tuhan keluarkan mereka dari kegelapan (kufur) kepada cahaya (iman) yang terang benderang dengan izinNya dan dengannya juga Tuhan menunjukkan mereka ke jalan yang betul dan harus.
(Surah Al-Maidah: 14 &15)
Nah, yuk buka lagi Al Qur'annya mumpung pahala masih berlipat-lipat ganda di bulan Suci ini! Mari ditambah lagi halamannya yang dibaca, banyakin lagi ayat-ayat yang dihafalkan, ;)

3. Tingkat Pengelolaan Emosi
Apa saja yang bisa mengurangi pahala ketika berpuasa? Marah? Gosip? Berbohong? Semuanya >,<
Hari-hari terakhir Ramadhan menjadi waktu yang tepat untuk melihat lagi segala peringai kita dalam bertutur kata.. Masih kah kita menjaga lidah dari kesia-sian? Sudahkah kita menjauhi perbuatan yang bisa merugikan diri sendiri dan bahkan saudara kita? :"

                                       
Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya ia mendengar Nabi s.a.w. bersabda:
“Sesungguhnya seorang hamba itu berbicara dengan suatu perkataan yang tidak ia fikirkan -baik atau buruknya-, maka dengan sebab perkataannya itu ia dapat tergelincir ke neraka yang jaraknya lebih jauh daripada jarak antara sudut timur dan sudut barat.” (Muttafaq ‘alaih)
 

4. ZIS (Zakat-Infaq-Shodaqoh)
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, ramadhan biasanya membuat orang-orang jadi rajiin sekali ke masjid. Entah sholat fardhu, kajian rutin, pengajian masyarakat, buka puasa, sholat tarawih, atau bahkan menghidupkan sepuluh malam terakhir dengan i'tikaf. Semuanya di masjid. Dan hal itu mau-nggak-mau jadi mempersering interaksi orang-orang dengan kotak infaq.

Nah, sudah memasuki hari-hari terakhir Ramadhan dan sebentar lagi masuk bulan Syawal, masih ada kah sifat berbagi di diri kita? Masih semangatkah untuk menyisihkan sedikit rezeki kita untuk orang-orang yang nggak mampu? Yang lebih penting lagi : sudahkah kita membayarkan zakat fitrah? Jangan sampai kita keluar dari bulan Ramadhan dengan melupakan hak-hak orang yang kurang mampu ya.. :)


Pada suatu hari Rasulullah SAW sedang beserta para sahabatnya,
lalu datanglah seorang laki-laki dan bertanya,”Wahai Rasulullah, apakah Islam itu”?
Nabi menjawab,
"Islam adalah engkau beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya, dan engkau dirikan shalat wajib dan engkau tunaikan zakat yang difardhukan, dan engkau berpuasa di bulan Ramadhan." (HR Bukhari dan Muslim dari abu Hurairah).


5. Tingkat Kesabaran
Kita hampir sampai di penghujung target... Apa sih tujuan kita berpuasa tiga puluh hari? Untuk menahan hawa nafsu! Dari apa? Ya dari semua nafsu duniawi : makanan, emosi, syahwat, lisan, dan sebagainya.

Ketika kita berpuasa, yang biasanya bisa makan tiga kali sehari, sekarang makan cuma boleh dua kali, itu pun di pagi buta dan di senja ketika matahari tenggelam. Ketika kita berpuasa, yang biasanya Al Qur'an aja jarang dibuka, eeh seketika itu kita jadi manusia yang getol banget buka Al Qur'an. Yang biasanya sedikit-dikit nggosip, sekarang jadi menutup mulut rapat-rapat. Hehehe, iya kan? :)


Jadi sudah jelas di sini, tujuan akhir dari sekolah ramadhan ini adalah untuk membentuk pribadi muslim-muslim yang tawadhu' terhadap dunia, membentuk muslim yang berkualitas secara jasmani dan rohani.. Pertanyaannya, sudah sepertikah itukah kita sekarang? :""( Yuk, mumpung masih ada waktu, manfaatkan sebaik-baiknya, jangan sampai kita gagal mencapai tujuan-tujuan mulia itu ya! ;)

6. Istiqomah
Gimana? Sudah dicek belum amalan-amalan di atas? Sudah terpenuhi semua kah? Kalau jawabannya "iya" berarti kalian dinyatakan "LULUS" dari sekolah Ramadhan! Selamaaatt... :D

Langkah selanjutnya apa dong? Tentu aja : is-ti-qo-mah!

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Rabb kami ialah Allah”,
kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al Ahqaf: 13-14)


Jadikanlah ramadhan sebagai medrasah pembentuk karakter dan mental takwa..
Sungguh, Ia adalah training tahunan yang takkan tergantikan,
dan takkan kita dapatkan di bulan selainnya..

Tempaan tiga puluh hari dalam nuansa ibadah dan ruhiyah adalah sesuatu yang mahal harganya,
dan hanya akan kembali lagi setelah sebelas bulan perpisahan..

Ramadhan adalah pelatihan tahunan yang bertujuan menghasilkan muslim yang berbeda,
berbeda secara jasmani apalagi secara ruhani..

...Oleh karena itu setiap ramadhan harus lebih baik dari ramadhan sebelumnya..

Wahai jiwa yang ditempa oleh amaliyah ramadhan,
bukankah seharusnya lebih ringan kita melangkah di bulan lainnya,
karena jiwa dan fisik ini telah tertempa sedemikian rupa di sepanjang bulan mulia ini?

Ini saatnya kita sebenar-benar membersihkan hati bukan?
Just two days left... :"(

Semangat bermuhasabah kawans,, selamat menyambut bulan Syawal dengan jiwa dan hati yang bersih dari segala noda.. Smoga kita semua beruntung menjadi hambaNya yang meninggalkan Ramadhan dengan mengantongi ampunan dari Allah.. aamiin.. :")

*artikel ini didedikasikan untuk lomba artikel Ramadhan, sumber gambar: www.komikmuslimah.blogspot.com

(update) Alhamdulillah artikel ini dapat award dari penyelenggara lomba artikel Ramadhan ^_^

Friday, July 19, 2013

a little something refreshing :')

bimillaah...
Rasanya udah lama banget saya nggak nulis di sini #niup-niup debu di blog >,<

Tadi nggak sengaja ada seorang mbak yang bertanya "dek sasa kapan nulis lagi? :) hehe. ditunggu tulisannya" dan seketika itu juga langsung membuka blog dan ternyata,,, saya terakhir nulis itu bulan Mei lalu, dan sekarang sudah bulan Juli,, wah wah.... *_*

Sebenarnya jadi lama nulis blog bukan karna nggak ada alasan,, tau sendiri lah mahasiswa kedokteran, isinya cuma kuliah-praktikum-tutorial-ujian #ngeles. hehe. Tapi bukan berarti saya jadi berhenti nulis :D saya tetap nulis kok, tapi karna masih proyek rahasia jadinya belum saya publish hehehe ^_^v #ngeles kedua

Kebetulan memang ada yang sedang ingin saya share, jadi ya lanjut deh mbuka blognya :D

Ceritanya bermula beberapa waktu lalu. Sekitar hari selasa mbak murobbi saya yang di kampus sms saya, menanyakan apakah kamis siang saya luang. Saya jawab luang, lalu bertanya ada apa. Ternyata si mbak minta tolong ke saya dan juga temen liqo buat membantu jadi mentor di SMA Tamantirto deket kampus, soalnya si mbak udah lama nggak megang anak sekolahan. Nah, waktu itu saya tertarik dan langsung menyanggupi.

Mungkin saya semacam terkena sindrom homesick ya. Saya kangen anak-anak SMA. Terakhir megang anak SMA udah lamaa banget kayaknya, sekitar 6 bulan lalu (saya berhenti jadi mentor SMA ketika menikah januari kemarin). Sekarang terlalu seringnya ketemu sama anak-anak kuliahan, berforum dengan mahasiswa-mahasiswa yang sudah pinter sekali untuk berdiskusi masalah-masalah berat, yang terkadang harus mewaspadakan diri sendiri supaya hati nggak terkeraskan. Huff,, bener-bener pingin ngerasain megang anak SMA lagi :")

Akhirnya tiba juga hari kamis. Hari itu agenda romadhon saya standar aja kayak biasanya = kajian-syuro'-ngurus masjid-nyiapin ifthor. Ketambahan mentoring.

Kami pertamanya janjian di rumah mbak murobbi jam 12.10 lalu berangkat bareng-bareng. Tapi saya masih ada urusan lain sebelum itu, dan waktu ngeliat jam ternyata udah jam 12.40, padahal acaranya mulai jam 12.45 .

Jadi saya memutuskan untuk langsungan aja pergi ke SMA nya itu dengan berbekal nekat dan sok tau karna saya juga nggak tau alamat sekolahnya. Tapi ternyata,, saya justru jadi mentor pertama yang datang ke sekolah itu --" Saya sms mbak murobbi saya, nggak dibales, mungkin masih di jalan.

Ketika menunggu balasan sms itulah, tiba-tiba ada seorang adek berjilbab unyu yang mendekati saya di parkiran motor, "Assalamualaykum mbak, mbak yang mengisi kajian hari ini ya?"

Nah lho,, saya bingung. "Kajian apa ya dek? Saya taunya yang mentoring itu.."

"Iya mbak, iya ada mentoring. Mari mbak ikut saya ke masjid.."

Ngobrol basa-basi. Perkenalan. Sampai tiba di masjid. Ternyata udah ramai banget adek-adek muslimah yang berkumpul, sekitar 30an orang ada.

"Mari mbak, silahkan masuk. Acaranya bisa kami mulai karna mbak sudah datang.."

Mendadak jadi dapet feeling buruk.....
"Nggak menunggu mentor yang lain dulu dek?"

Si adek dengan polosnya menjawab, "sebelum mentoring kita kan kajian keputrian dulu mbak.. Jadi nanti mbak sasa mengisi kajian dulu saja sambil menunggu teman-teman mbak yang lain."

Lhoh lhoh lhoh -__-" wkwkwk. Jujur saya shock lho waktu itu =,=
Ini pasti harusnya yang ngisi kajian itu mbak murobbi saya, tapi berhubung baru saya yang datang jadi saya yang kena jebakan batman =_= #speechless

Seharusnya biasa aja, kemarin-kemarin juga sempat dimintai tolong untuk mengisi beberapa kajian, termasuk keakhwatan. Tapi masalahnya waktu itu, saya nggak prepare materi apapun untuk kajian. Jangankan media powerpoint atau film pembuka, flashdisk saja nggak bawa. Saya cuma menyiapkan game-game standar perkenalan mentoring. wkwk.

Akhirnya saya bilang, "forumnya dibuka dulu saja dek, tilawah dulu." Sambil berharap nanti mbak murobbi dan rombongan temen-temen sudah sampai di lokasi ketika pembukaan selesai. Tapi ternyata sampai selesai tilawahpun rombongan belum datang juga...

Dan kalimat itupun datang :: ".... kami persilahkan mbak Sasa untuk mengisi kajian di depan.."
Hoho... yasudahlah... the show must go on... yang jelas saya nggak mau tanggungjawab kalau minggu depan jamaah kajiannya jadi bertambah banyak gara-gara saya. 

Sampai di penghujung kajian,, alhamdulillah berjalan cukup lancar dan mendapat respon baik dari adek-adeknya. Banyak yang bertanya, sedikit yang mencoba menjawab dan kurang betul. hehehe. Overall, saya bisa menarik nafas lega ketika panitia memberi saya secarik kertas yang menandakan bahwa seharusnya waktu sudah habis sejak tadi. Oh, maafkan saya adek-adek yang unyu >.<

Agenda berlanjut lagi ke tausyiah singkat dari mbak murobbi saya, kemudian pembagian kelompok, lanjut ke mentoring kelompok kecil. Saat semua rangkaian acara selesai itulah, si adek unyu yang pertama tadi bercerita ke saya kalau kegiatan kajian dan mentoring hari itu adalah yang pertama kali dalam sejarah persilatan di SMA itu,, dan agenda itu memang sengaja diadakan karena kebetulan bulan Ramadhan.. bahkan si adek berkali-kali meminta maaf ke saya karena dia merasa acara yang diselenggarakan jauh dari kelayakan..

subhanallah... saya peluk juga itu si adek.
Tenang saja dek,, saya juga pernah jadi pengelola mentoring, dan saya sadar pasti acara seperti ini akan selalu nggak se-sempurna yang diharapkan.. pukpuk adek sayang... :"")

Saya bersyukurr sekali hari itu.. Sebelumnya saya berharap agar materi yang saya sampaikan di kajian bisa bermanfaat untuk adek-adek itu. Tapi justru sebaliknya, saya yang mendapat banyak sekali pelajaran dari mereka.. Suasana siang itu seperti merefresh ingatan saya yang sudah lampau.. Cerita adek-adek bahkan bisa membangkitkan kembali ghiroh yang sama seperti dulu ketika masih aktif di sekolahan.. :"") yang sayangnya saya dipecat secara dini, hhe.

Perjumpaan siang itu juga sedikit banyak jadi menyadarkan saya,, apa mungkin selama ini tarbiyah hanya terfokus di tempat-tempat strategis atau kota besar,, sehingga daerah-daerah kecil dan terpelosok seperti ini baru tersentuh sekarang..?

Anyway,, jazaakillahu khayr untuk kesempatannya ya adek-adek,, dan juga untuk pelajarannya yang begitu berharga dari adek-adek... :') Semoga siang itu bisa menjadi pembuka yang manis untuk agenda keislaman selanjutnya di SMA kalian.. Dan semoga jamaahnya pekan depan bisa lebih banyak dari yang kemarin, syukur-syukur kalau bisa menularkan semangat mentoring ke SMA-SMA lain di Bantul... allahuma aamiin... :'')

peluk ciumm adek-adek binaan baru yang unyu-unyu... :**
jadi ketemu lagi deh sama adek-adek SMA,, hihi asiiik ^__^

Sunday, May 26, 2013

kalimat cinta dari murobbi


Aku mungkin terlalu terbiasa dengan cintamu yang cahaya, hingga harus kututup mata untuk meyakini semua benar..

Sore itu hujan ketika kami melingkar hangat di rumah murobbi tercinta..
“Apakah sasa sudah siap? Perasaan anti bagaimana?”
Diam, hanya bisa diam.
“Sa? Apa anti siap dengan seseorang yang berbeda manhaj dengan anti?”
“Aku nggak tau mbak..” akhirnya kubuka suara. “Aku nggak tau, benar-benar nggak tau. Yang jelas aku tau, aku masih ingin di sini..”
Si mbak terdiam, memandangku penuh makna. “Sa,, anti masih mampu di da’wah sa.. tenaga anti masih dibutuhkan di sini.. sepertinya permasalahan ini sebaiknya dipending dulu..”

Waktu itu tahun 2011, ketika tawaran datang dari seseorang bermanhaj salaf. Seseorang yang bahkan sudah berbicara pada orangtua saya. Sayangnya saya memang belum terpikir ke arah sana, sama sekali, dan akhirnya saya pun mengambil keputusan untuk mengikuti saran murobbi saya. Ya, saya masih ingin di sini, saya belum ingin menerima siapapun.. dan alhamdulillah, keputusan itu merupakan keputusan terbaik pada saat itu..

======

Waktu-waktu selanjutnya kemudian saya habiskan untuk fokus di da’wah,, bersama lingkaran hangat saya tersebut.. Sampai suatu ketika, tawaran itu datang kembali, dari seseorang yang berbeda, namun kali ini dari manhaj yang sama..

“Sa.. bagaimana pendapat anti?”
Lagi-lagi saya hanya bisa menjawab lirih, “Aku nggak tau mbak..”
“Orangnya memang insya Allah baik, Sa.. Dan alhamdulillah satu manhaj.. Tapi,, apa sasa sudah siap mengambil keputusan?”
Saya menggeleng waktu itu, “enggak mba,, belum... aku belum bisa,, aku belum mampu..”
Terdiam lama hingga akhirnya si mbak merengkuh kepala saya dengan penuh kasih, “ya sudah,, jangan dulu.. memang sepertinya beliau baik, tapi ada pendapat orang yang berkata lain.. Sasa di sini dulu aja ya..”
Masih di penghujung tahun yang sama, saya kembali mengambil keputusan itu.. keputusan untuk belum menerima siapapun.. dan saya bersyukur sekali, dalam masa-masa itu saya selalu dalam pengawasan murobbi tercinta saya,, karna ternyata keputusan itu tak pernah salah...

=====

Sampai pada akhirnya,, ternyata saya dipertemukan oleh seseorang yang diam-diam mencuri perhatian saya.. ya, seseorang yang belum lama saya kenal, tapi sudah berani menunjukkan kesungguhannya dengan mendatangi langsung orangtua saya..
Kembali, saya berbicara dua hati dengan murobbi tersayang..
“Sasa... bagaimana? Mbak kemarin udah baca proposal beliau...”
Bagaimana? Yang saya tau, sore itu terasa syahdu sekali, kami duduk bersampingan di lantai bawah kantor DP*.. kesyahduan itu ditambah keheningan dari saya, karna saya benar-benar tidak tau harus merespon apa.
“Mbak udah nyari info tentang beliau ke murobbi di atas mbak,, dan insya Allah beliau juga kader, Sa... Orangtua beliau juga da’i,, bahkan ibu beliau merupakan kader inti.. Insya Allah tujuan pernikahan ini merupakan salah satu kemaslahatan umat, Sa..”
Saya masih diam,, memandang bendera yang berkibar-kibar di seberang mata saya.. Apa saya benar-benar harus menyiapkan diri untuk menerima? Atau saya bisa mengambil keputusan seperti waktu-waktu terdahulu? Yaa muqollibal quluub...
“Sasa... udah istikharoh..?”
Saya menggeleng pelan, masih menatap hening pemandangan di kejauhan.
“Sasa istikharoh dulu ya,, insya Allah semoga diberi Allah jawaban yang terbaik..”

Ya,, dan kemudian butuh beberapa waktu bagi saya untuk memikirkan hal ini masak-masak.. menimbang segalanya.. menyusun pondasi-pondasi jawaban...
Dan di dalam proses itu,, entah sudah berapa kali kami (saya dan murobbi) berbicara dua hati.. yang tetap saja masih belum bisa membuat saya yakin jalan mana yang harus dipilih.. Persoalan ini benar-benar rumit menurut saya.. jika orang lain yang sudah saling cinta dan ingin menikah biasanya mendapat berbagai halangan entah dari pihak apapun, tapi cerita saya lain. Di cerita ini justru pihak lain lah yang telah bersikukuh meneguhkan, entah murobbi atau bahkan orangtua, tapi saya sendiri malah cenderung belum bisa memutuskan..

“Apa yang mengganjal di Sasa? Kenapa sepertinya justru nggak senang?” tanya beliau di sore yang kesekian.
“Aku... nggak tau mbak... Aku kayaknya belum bisa meninggalkan semua yang ada di sini.. aku masih ingin di sini mbak,, di da’wah ini... Aku kemarin juga udah bilang ke beliau,, kalau aku lebih ingin berada di sini,, dibanding apapun...”
“Sasa... menikah itu bukan berarti kemudian hilang dari amanah..
Justru dengan menikah seharusnya lebih banyak lagi amanah yang bisa diemban.. Dengan menikah, justru Sasa mendapat tambahan amanah baru.. entah itu sebagai istri, ataupun sebagai menantu, dan bahkan sasa mendapat amanah sebagai anggota masyarakat dengan status menikah itu... amanah ada dimana-mana Sa,, da’wah ada di mana-mana... kalau sasa mau, Sasa juga masih boleh ada di sini.. kami sangat menerima Sasa kok... walaupun kemudian, memang tanggung jawab Sasa kemudian pindah ke suami,, bagaimanapun juga da’wah ini tidak boleh mengalahkan bakti Sasa ke suami..”
“Hhh... nggak tau mbak...”
Si mbak memegang tangan saya pelan, “apa yang sebenarnya mengganggu Sasa? Apa yang mengganjal?”
Saya waktu itu cuma bisa tertunduk, berusaha mengumpulkan segala keberanian untuk mengatakan ganjalan terbesar selama ini. “Aku... nggak mau ngelangkahin Mbak... Mbak kan belum menikah.. harusnya mbak dulu, baru aku...”
“Ya Allah, Sasa.... nggak boleh bilang seperti itu, Sa..” si mbak menepuk punggung tangan saya berkali-kali. “Sasa percaya kan kalau jodoh itu sudah ada yang mengatur? Sasa percaya kan kalau jodoh masing-masing orang itu tidak pernah terlambat? Nggak ada kata ngelangkahin Sa,,, nggak boleh bicara seperti itu.. Mbak nggak apa-apa kok kalau Sasa yang menikah duluan,, nggak jadi masalah Sa.. Yang jadi masalah justru kalau amanah Sasa tidak terkondisikan setelah Sasa menikah..
Bismillah,, sasa dimantepin aja ya Sa.. insya Allah ini yang terbaik bagi Sasa maupun bagi umat... Barokallah...”

=====

Dan akhirnya,, saya benar-benar memilih jalan itu... ya, saya memilih jalan menerima seseorang itu... seseorang yang kemudian kini menjadi suami saya, dan saya sangat bahagia telah memilih jalan itu.. Saya bahagia ketika akhirnya melangkahkan kaki ke jenjang itu, hingga sekarang, dengan mengikutsertakan segala keping-keping kalimat cinta dari murobbi saya.. Seperti kata suami saya yang begitu cinta dengan tarbiyah, saya juga.. saya cinta dengan tarbiyah ini, dan juga dengan murobbi saya.. Karna di jalan da’wah inilah kami menikah... :’) 
#dan saya juga cinta dengan suami saya ;) hehe




Wednesday, February 1, 2012

selamat datang dalam dekapan ukhuwah

mari merenung sederhana
tentang bagaimana membangkitkan kembali kekuatan ummat
yang hari ini terserak-serak bagai buih tak berarti..

tentu saja tak hendak muluk,
semua ikhtiar itu dimulai dari dalam diri kita..

dan di sini kita menginsyafi
bahwa iman berbanding lurus dengan kualitas hubungan yang kita jalin pada sesama..

juga bahwa tiap hubungan yang tak didasari iman akan jadi sia-sia..

dan baik iman maupun ukhuwah, memerlukan upaya untuk meneguhkan dan menyuburkannya..


selamat datang dalam dekapan ukhuwah.. :)

Tuesday, December 13, 2011

jalan kita satu tujuan..

jalanmu jalanku..

jalan kita satu tujuan..

Allah semata



dan memang benar,
di perjalanan yang sangat panjang ini
terkadang kita butuh menangis,
untuk mengakui betapa lemahnya kita..

dan itulah pertanda untuk berhenti sejenak,
merenungkan apa-apa yang telah terjadi,
dan apa yang harus kita evaluasi..

tapi aku yakin
saat kita jatuh,
kita hanya rebah, bukan roboh..

karna kita pasti akan segera bangkit kembali
dengan barisan yang semakin rapat.. :')

ini tentang cerita cinta kita...

detik detik tirai mulai menutup panggung,,

tanda skenario baru harus diusung,

lembaran kertas barupun terbuka..


kita membumi, melangkah bersama,,

kita ciptakan hangat sebuah cerita..


satu alasan kenapa kalian kurekam dalam memori,

satu cerita teringat di dalam hati,

karna kalian begitu berharga dalam hidupku,,

untuk satu pijakan menuju masa depan..


saat duka bersama, tawa bersama,,

satu persatu memori terekam,

di dalam api semangat yang tak mudah padam..


kuyakin kalian pasti sama denganku,

pernah berharap agar waktu ini tak berlalu..


hmm

persaudaraan memang sebuah mu'jizat,,

wadah yang saling berikatan..


dengannya Allah persatukan hati hati kita yang berserakan..


saling bersaudara


saling merendah


lagi saling memahami..


saling mencintai dan juga berlembut hati..


ana ukhibbukunna fillah,,

aku mencintai kalian karna Allah :)

tidak hanya bahagia, tapi juga bersama ke syurga,,

insyaaLlah :)

Saturday, December 10, 2011

Ukhty,, kemana pendar cahayamu? Kami merindukanmu...

Ukhty... banyak sekali sebenarnya masalah akhwat.. Dimanapun harokahnya...

Disaat engkau tak mengambil bagian dari da'wah ini.. Maka akan makin banyak akhwat lain yang selalu menangis di saat mereka mengendarai motor..
Ia berani menangis karena wajahnya tertutup helm... Ia menangis karena tak kuat menahan beban amanah da'wah..

Ukhty..
Disaat engkau kecewa oleh orang yang dulunya engkau percaya.. Akhwat-akhwat lain sebenarnya lebih kecewa darimu.. mereka menahan dua kekecewaan.. kecewa karena orang yang mereka percaya.. dan kecewa karena tidak diperhatikan lagi olehmu..
tapi mereka tetap bertahan.. menahan dua kekecewaan... karena mereka sadar.. sadar bahwa kekecewaan adalah hal yang manusiawi, tapi da'wah harus selalu terukir dalam hati..

Ukhty.. disaat engkau menjauh dari amanah.. dengan berbagai alasan.. Sebenarnya, banyak akhwat di luar sana yang alasannya lebih kuat dan masuk akal berkali-kali lipat darimu.. Tapi mereka sadar akan tujuan hidup.. Mereka memang punya alasan.. Tapi mereka tidak beralasan dalam jalan da'wah.. Untuk Allah.. Demi Allah..

Mereka.. disaat lelah yang sangat.. masih menyempatkan diri untuk bangun dari tidurnya untuk tahajud.. Bukan untuk meminta sesuatu.. Tapi mereka menangis.. Curhat pada Allah.. Berharap Allah meringankan amanah mereka.. Mengisi perut mereka yang sering kosong karena uang yang habis untuk membiayai da'wah...

Ukhty.. sungguh.. da'wah ini jalan yang berat.. jalan yang terjal.. Rasul berda'wah hingga giginya patah.. dilempari batu.. dilempari kotoran.. diteror.. ancaman pembunuhan…

Da'wah ini berat ukhty.. Da'wah ini bukan sebatas teori.. Tapi pengalaman dan pengamalan... Tak ada kata-kata 'Jadilah..!' maka hal itu akan terjadi.. Yang ada 'Jadilah..!' lalu kau bergerak untuk menjadikannya..
Maka hal itu akan terjadi..
Itulah dakwah... Ilmu yang kau jadikan ia menjadi...

Ukhty.. Jika saudaramu selalu menangis tiap hari.. Bolehkah mereka meminta sedikit bantuanmu..? Meminjam bahumu..? Berkumpul dan berjuang bersama-sama..? Agar mereka dapat menyimpan beberapa butir tangisnya.. Untuk berterima kasih padamu.. Juga untuk tangis haru saat mereka bermunajat kepada Allah dalam sepertiga malamnya..

"Ya Allah.. Terimakasih sudah memberi saudari seperjuangan kepadaku.. Demi tegaknya perintah dan larangan-Mu... Kuatkanlah ikatan kami..."

"Ya Allah, Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta kepada-Mu, bertemu dalam taat kepada-Mu, bersatu dalam da’wah kepada-Mu, berpadu dalam membela syariat-Mu.."

"Ya Allah, kokohkanlah ikatannya, kekalkanlah cintanya, tunjukillah jalan-jalannya. Penuhilah hati-hati ini dengan cahaya-Mu yang tidak pernah pudar.."

"Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal kepada-Mu.. Hidupkanlah hati kami dengan ma’rifat kepada-Mu.. Matikanlah kami dalam keadaan syahid di jalan-Mu."

"Sesungguhnya Engkaulah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Ya Allah, kabulkanlah.. Dan sampaikanlah salam sejahtera kepada junjungan kami, Muhammad SAW, kepada para keluarganya, dan kepada para sahabatnya, limpahkanlah keselamatan untuk mereka.."

Kami merindukanmu ukh..

#Senin, 21-11-2011
Renungan kegalauan sehabis ujian.. -,-