Tuhan, kali ini aku merindukan hujan,
sama seperti aku merindukan dia...
Seperti hujan,
ia adalah cinta yang menyapa..
ia adalah bahasa langit yang menegur bumi..
Dan aku ingin bermain-main dengannya, Tuhan..
aku ingin berkecipak-cipak dengannya laksana anak-anak..
Oh Tuhan,,
jika Engkau izinkan aku bermain air hujan dengannya kelak,,
akan kukatakan padanya,
“kau berani bertaruh, air hujan ini tiada bisa membasahi tubuhku..??”
Lantas ia pasti berniat untuk menyanggah “mana mungkin..?”
tapi tiada pula terucapkan, karena sanggahannya didahului rasa penasaran atas apa yang aku lakukan.. Ia akan heran melihatku bergegas lari ke pelataran, laksana bocah-bocah kecil dengan riang kusambut hujan.
Lalu ia berkata, ”Hey, apa yang kau lakukan? Lihatlah tubuhmu yang membasah. Bagaimana mungkin tadi kau berkata air tiada bisa membasahi tubuhmu..?”
Dengan nakal aku akan menggodainya. Dengan nakal pula aku akan menjawab, “Air tiada bisa membasahi tubuhku jika aku membencimu... sebaliknya, ia akan membasahiku selama aku menyayangimu.. Dan begitulah air ini kini membasahi tubuhku.."
Dan aku membayangkan ia pasti akan tersipu malu..
Oh Tuhan,,
aku benar benar merindukan hujan,
sama seperti aku merindukan wajahnya yang tersipu malu..
Dan saat itu terjadi besok, dengan nakal akan kuingatkan ia tentang ini:
“Rasulullah Saw membolehkan dusta dalam tiga perkara, yaitu dalam peperangan, dalam rangka mendamaikan antara orang-orang yang bersengketa dan pembicaraan suami kepada istrinya.” (HR. Ahmad)
Dan alangkah indahnya Allah memberi perumpamaan antara kau dan aku:
“… Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka…” (Q.S. Al-Baqarah: 187)Dan jika kau bertanya pada angin, apakah aku merindukanmu?
atau pada udara, apakah aku akan setia menjadi sisian jiwamu?
maka,
dengarkanlah ini,
Bukankah tiada lengkap diriku tanpamu,
laksana sendirinya seorang pria di dalam syurga?
Bukankah engkau yang akan menggenapkan iman ini?
Jadi bagaimana mungkin aku tidak mengharapkan kedatanganmu?
Mantapkanlah tawakal-tawakal kita, untuk mengantarkan pada pertemuan yang begitu indah..
Biarkanlah tabir cinta tetap tertutup hingga ia terbuka pada waktunya..
dan untuk engkau yang memiliki sebuah nama yang tiada kuketahui,
tak usahlah mengembara dalam resah,,
apa yang membuat engkau berkelana dalam gundah?
Bukankah Tuhanmu telah menjawab dengan indah:
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan bagi kamu pasangan dari jenis kamu sendiri agar kamu sakinah bersamanya dan Dia menjadikan cinta dan kasih sayang diantara kamu. Sesungguhnya yang demikian itu menjadi tanda-tanda (kekuasaan-Nya) bagi kamu yang berpikir.” (QS. Ar Ruum: 21)

Kata orang,,
rindu itu menyakitkan...
tapi bagiku,
rindu itu indah.. :)