Pages

Tuesday, December 27, 2011

sepotong kagum

kekaguman itu biarlah disimpan dalam hati..

Allah yang mendengarnya

dan siapa tahu

Allah berkenan menyampaikannya pada yang dikagumi
suatu saat nanti
dengan caraNYA yang indah.. :)



karena rasa malu itu ada pada tiap wanita dan itu suatu fitrah.. ^_^

Wednesday, December 21, 2011

Aku Rindu...

Tuhan, kali ini aku merindukan hujan,
sama seperti aku merindukan dia...

Seperti hujan,
ia adalah cinta yang menyapa..

ia adalah bahasa langit yang menegur bumi..

Dan aku ingin bermain-main dengannya, Tuhan..
aku ingin berkecipak-cipak dengannya laksana anak-anak..

Oh Tuhan,,
jika Engkau izinkan aku bermain air hujan dengannya kelak,,

akan kukatakan padanya,
“kau berani bertaruh, air hujan ini tiada bisa membasahi tubuhku..??”

Lantas ia pasti berniat untuk menyanggah “mana mungkin..?”
tapi tiada pula terucapkan, karena sanggahannya didahului rasa penasaran atas apa yang aku lakukan.. Ia akan heran melihatku bergegas lari ke pelataran, laksana bocah-bocah kecil dengan riang kusambut hujan.

Lalu ia berkata, ”Hey, apa yang kau lakukan? Lihatlah tubuhmu yang membasah. Bagaimana mungkin tadi kau berkata air tiada bisa membasahi tubuhmu..?”

Dengan nakal aku akan menggodainya. Dengan nakal pula aku akan menjawab, “Air tiada bisa membasahi tubuhku jika aku membencimu... sebaliknya, ia akan membasahiku selama aku menyayangimu.. Dan begitulah air ini kini membasahi tubuhku.."

Dan aku membayangkan ia pasti akan tersipu malu..

Oh Tuhan,,
aku benar benar merindukan hujan,
sama seperti aku merindukan wajahnya yang tersipu malu..

Dan saat itu terjadi besok, dengan nakal akan kuingatkan ia tentang ini:
“Rasulullah Saw membolehkan dusta dalam tiga perkara, yaitu dalam peperangan, dalam rangka mendamaikan antara orang-orang yang bersengketa dan pembicaraan suami kepada istrinya.” (HR. Ahmad)

Dan alangkah indahnya Allah memberi perumpamaan antara kau dan aku:
“… Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka…” (Q.S. Al-Baqarah: 187)


Dan jika kau bertanya pada angin, apakah aku merindukanmu?
atau pada udara, apakah aku akan setia menjadi sisian jiwamu?
maka,
dengarkanlah ini,

Bukankah tiada lengkap diriku tanpamu,
laksana sendirinya seorang pria di dalam syurga?

Bukankah engkau yang akan menggenapkan iman ini?

Jadi bagaimana mungkin aku tidak mengharapkan kedatanganmu?

Mantapkanlah tawakal-tawakal kita, untuk mengantarkan pada pertemuan yang begitu indah..

Biarkanlah tabir cinta tetap tertutup hingga ia terbuka pada waktunya..

dan untuk engkau yang memiliki sebuah nama yang tiada kuketahui,

tak usahlah mengembara dalam resah,,
apa yang membuat engkau berkelana dalam gundah?

Bukankah Tuhanmu telah menjawab dengan indah:
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan bagi kamu pasangan dari jenis kamu sendiri agar kamu sakinah bersamanya dan Dia menjadikan cinta dan kasih sayang diantara kamu. Sesungguhnya yang demikian itu menjadi tanda-tanda (kekuasaan-Nya) bagi kamu yang berpikir.” (QS. Ar Ruum: 21)



Kata orang,,
rindu itu menyakitkan...
tapi bagiku,
rindu itu indah.. :)

Tuesday, December 13, 2011

jalan kita satu tujuan..

jalanmu jalanku..

jalan kita satu tujuan..

Allah semata



dan memang benar,
di perjalanan yang sangat panjang ini
terkadang kita butuh menangis,
untuk mengakui betapa lemahnya kita..

dan itulah pertanda untuk berhenti sejenak,
merenungkan apa-apa yang telah terjadi,
dan apa yang harus kita evaluasi..

tapi aku yakin
saat kita jatuh,
kita hanya rebah, bukan roboh..

karna kita pasti akan segera bangkit kembali
dengan barisan yang semakin rapat.. :')

ini tentang cerita cinta kita...

detik detik tirai mulai menutup panggung,,

tanda skenario baru harus diusung,

lembaran kertas barupun terbuka..


kita membumi, melangkah bersama,,

kita ciptakan hangat sebuah cerita..


satu alasan kenapa kalian kurekam dalam memori,

satu cerita teringat di dalam hati,

karna kalian begitu berharga dalam hidupku,,

untuk satu pijakan menuju masa depan..


saat duka bersama, tawa bersama,,

satu persatu memori terekam,

di dalam api semangat yang tak mudah padam..


kuyakin kalian pasti sama denganku,

pernah berharap agar waktu ini tak berlalu..


hmm

persaudaraan memang sebuah mu'jizat,,

wadah yang saling berikatan..


dengannya Allah persatukan hati hati kita yang berserakan..


saling bersaudara


saling merendah


lagi saling memahami..


saling mencintai dan juga berlembut hati..


ana ukhibbukunna fillah,,

aku mencintai kalian karna Allah :)

tidak hanya bahagia, tapi juga bersama ke syurga,,

insyaaLlah :)

Sunday, December 11, 2011

Aku suka caraMu mencintaiku..

jika aku daun, buat apa aku iri pada birunya langit?

jika aku laut, buat apa aku iri pada angin yang bisa terbang?

jika aku angin, buat apa aku iri pada tanah yang tiada berpindah?

jika aku tanah buat apa aku iri pada daun yang tumbuh ditempatku?


daun iri pada laut, laut iri pada angin, angin iri pada tanah, dan tanah iri pada daun.

hemmm, berputar kembali, lucunya hidup ini…


ah, sudahlah,

aku tak mau menjadi si sok tahu..

memangnya siapa aku?


bukankah tiada yang lebih pintar mengatur kehidupan ini selain Allah?


wahai angin, katakan pada-Nya,,


aku suka caraMU mencintaiku, Allah...


Sama seperti aku menyukai tinta dan penaMu..

“Sucikanlah nama Tuhanmu yang maha tinggi..

Yang menciptakan lalu yang meyempurnakan..

Yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk..”

(QS. Al-a’la: 1-3)


Yaa Rabb...

illahi lastu lil firdausi ahla,, wala aqwa 'ala naril jahimi...

fahabli taubatan waghfir dzunubi,,

fainnaka ghafirudz dzanbil 'adzimi...


illahi 'abdukal 'ashi ataka,, muqirran bi dzunibi wa qad di'aka..

fain taghfir fa anta lidzaka ahlun,, wain tadrud faman narju siwaka.. T__T


shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanya untukMu
Allah...

Saturday, December 10, 2011

can't you see this wonder?

Aku senang melihat pelangi,,
seolah di ujung sana ada sebuah harapan yang harus diraih.. :')

antara mimpi dan kenyataan,
di sanalah terselip do'a dan ikhtiar yang menggetarkan hati...

Katakan padanya, jangan kau ragukan cintaku..

Duhai Rasulullah...

Walau tiada bisa kau rasa sorot cinta kedua mataku untukmu,,

walau tiada bisa kubersamai jiwa-jiwa malaikatmu,,

sama seperti tiada bisa kusertai perang badarmu, ataupun perang-perang besarmu,

tapi kumohon,

jangan kau ragukan cintaku..


Duhai Sang Penggenggam Hujan...

walau tiada sesekali kulihat luka-lukamu atas kami,

darahmu yang mengalir, gigimu yang rompal, segala deritamu untuk kami,,

sekali lagi kumohon,

jangan kau ragukan cintaku padamu..


Ya Allah sampaikan padanya..,

jiwa ini sangat mencintainya,

jiwa ini sangat merinduinya..


Jika tiada kesempatan menemuinya disini,

izinkan kutemui ia di surgaMu yang indah...

seindah kau abadikan namanya dalam firmanMU:

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu. (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. (QS Al-Ahzab:21)


Bolehkah aku meminta Tuhan?

Catatlah dahulu aku sebagai pengahafal alqur’an,,

walau kata hafidzoh tiada bersanding dengan namaku..


Sekarang ataupun nanti,

aku berjanji akan segera memenuhinya..


Suruh malaikatMU mencatatku sebagai penulis yang rahmatal lil’alamin,

walau nyata masih begitu jauh..


Entah kini ataupun kelak..


Bolehkah aku meminta Tuhan?

Catatlah dahulu taubatku sebelum kumulai maksiat-maksiatku,,

hindarkanlah dulu nerakaMu dariku, sebelum Kau hisab dosa-dosaku..


Terlalukah aku dalam pintaku?

Bukankah Engkau sendiri yang mewahyukan ini?

“Sesungguhnya surga itu mempunyai seratus tingkatan dimana setiap dua tingkat darinya seperti jarak antara langit dan bumi. Dan tingkatan tertingginya adalah Firdaus. Diatasnya terdapat 'Arsy dan ia pertengahan sesuatu (poros) di surga dan darinya sungai-sungai terpancar. Maka apabila kalian meminta kepada Allah maka mintalah FIRDAUS" (hadist riwayat At-Tarmidzi)

Ukhty,, kemana pendar cahayamu? Kami merindukanmu...

Ukhty... banyak sekali sebenarnya masalah akhwat.. Dimanapun harokahnya...

Disaat engkau tak mengambil bagian dari da'wah ini.. Maka akan makin banyak akhwat lain yang selalu menangis di saat mereka mengendarai motor..
Ia berani menangis karena wajahnya tertutup helm... Ia menangis karena tak kuat menahan beban amanah da'wah..

Ukhty..
Disaat engkau kecewa oleh orang yang dulunya engkau percaya.. Akhwat-akhwat lain sebenarnya lebih kecewa darimu.. mereka menahan dua kekecewaan.. kecewa karena orang yang mereka percaya.. dan kecewa karena tidak diperhatikan lagi olehmu..
tapi mereka tetap bertahan.. menahan dua kekecewaan... karena mereka sadar.. sadar bahwa kekecewaan adalah hal yang manusiawi, tapi da'wah harus selalu terukir dalam hati..

Ukhty.. disaat engkau menjauh dari amanah.. dengan berbagai alasan.. Sebenarnya, banyak akhwat di luar sana yang alasannya lebih kuat dan masuk akal berkali-kali lipat darimu.. Tapi mereka sadar akan tujuan hidup.. Mereka memang punya alasan.. Tapi mereka tidak beralasan dalam jalan da'wah.. Untuk Allah.. Demi Allah..

Mereka.. disaat lelah yang sangat.. masih menyempatkan diri untuk bangun dari tidurnya untuk tahajud.. Bukan untuk meminta sesuatu.. Tapi mereka menangis.. Curhat pada Allah.. Berharap Allah meringankan amanah mereka.. Mengisi perut mereka yang sering kosong karena uang yang habis untuk membiayai da'wah...

Ukhty.. sungguh.. da'wah ini jalan yang berat.. jalan yang terjal.. Rasul berda'wah hingga giginya patah.. dilempari batu.. dilempari kotoran.. diteror.. ancaman pembunuhan…

Da'wah ini berat ukhty.. Da'wah ini bukan sebatas teori.. Tapi pengalaman dan pengamalan... Tak ada kata-kata 'Jadilah..!' maka hal itu akan terjadi.. Yang ada 'Jadilah..!' lalu kau bergerak untuk menjadikannya..
Maka hal itu akan terjadi..
Itulah dakwah... Ilmu yang kau jadikan ia menjadi...

Ukhty.. Jika saudaramu selalu menangis tiap hari.. Bolehkah mereka meminta sedikit bantuanmu..? Meminjam bahumu..? Berkumpul dan berjuang bersama-sama..? Agar mereka dapat menyimpan beberapa butir tangisnya.. Untuk berterima kasih padamu.. Juga untuk tangis haru saat mereka bermunajat kepada Allah dalam sepertiga malamnya..

"Ya Allah.. Terimakasih sudah memberi saudari seperjuangan kepadaku.. Demi tegaknya perintah dan larangan-Mu... Kuatkanlah ikatan kami..."

"Ya Allah, Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta kepada-Mu, bertemu dalam taat kepada-Mu, bersatu dalam da’wah kepada-Mu, berpadu dalam membela syariat-Mu.."

"Ya Allah, kokohkanlah ikatannya, kekalkanlah cintanya, tunjukillah jalan-jalannya. Penuhilah hati-hati ini dengan cahaya-Mu yang tidak pernah pudar.."

"Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal kepada-Mu.. Hidupkanlah hati kami dengan ma’rifat kepada-Mu.. Matikanlah kami dalam keadaan syahid di jalan-Mu."

"Sesungguhnya Engkaulah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Ya Allah, kabulkanlah.. Dan sampaikanlah salam sejahtera kepada junjungan kami, Muhammad SAW, kepada para keluarganya, dan kepada para sahabatnya, limpahkanlah keselamatan untuk mereka.."

Kami merindukanmu ukh..

#Senin, 21-11-2011
Renungan kegalauan sehabis ujian.. -,-

Wednesday, December 7, 2011

Untukmu Gaza, Palestina...

Jutaan doa untuk Gaza
Mereka adalah gelombang kebangkitan
Mereka adalah gelombang kebaikan
Nadi dalam setiap perjuangan

Untuk saudaraku Palestina kukabarkan kepada kalian
Di sini kami rindu…
Tidak akan pernah putus doa ini untukmu
Semangat ini akan terus membara membelamu
Tidak akan pernah mati…

Engkau tahu…anak-anak kecil kami
Ya… Mujahid Mujahidah cilik berlipat-lipat semangat
Panji-panji dalam genggaman
Kibarkan dengan gagahnya
Palestina… Palestina..!!
Takbir mereka… ALLAHU AKBAR
Adalah suntikan energy tanpa batas
Energi yang menghidupkan jiwa
Energi yang membangkitkan gelora
Keberanian untuk melawan

Kami tahu saudaraku
Penderitaan kalian, Semangat kalian, Keberanian kalian…
Terlalu dahsyat untuk dibandingkan
Perjuangan kalian, Mujahid Mujahidah yang tak pernah menyerah
Adalah Inspirator sejati bagi semangat kami

Untuk saudaraku Palestina
Lawan Zionis Israel laknatullah
Intifadhah… intifadhah…
Perjuangan batu-batu dan seruan suci
Menantang tank-tank bangsa ‘pecundang’
Bangsa bar-bar yang hanya memiliki nafsu binatang

Keyakinanmulah saudaraku
Ya.. keyakinanmu akan janji Allah
Janji sebuah kemenangan
Menjadikan batu-batu sedahsyat jutaan detonator yang siap diledakkan
Seruanmu merontokkan sendi-sendi kesombongan
dan keangkuhan peluru-peluru tentara ‘pengecut’

Untuk saudaraku Palestina
Ribuan cahaya.. bahkan jutaan… bahkan tak terhingga banyaknya
Siluet cahaya syahid syahidah Palestina menghiasi bumi para Nabi
Siluet cahaya yang setia menggetarkan Arsy Illahi
Gaza.. Palestina di sini kami rindu!!

Dimana rumahmu Nak?

Orang bilang anakku seorang aktivis . Kata mereka namanya tersohor dikampusnya sana . Orang bilang anakku seorang aktivis.Dengan segudang kesibukan yang disebutnya amanah umat . Orang bilang anakku seorang aktivis .Tapi bolehkah aku sampaikan padamu nak ? Ibu bilang engkau hanya seorang putra kecil ibu yang lugu.


Anakku,sejak mereka bilang engkau seorang aktivis ibu kembali mematut diri menjadi ibu seorang aktivis .Dengan segala kesibukkanmu,ibu berusaha mengerti betapa engkau ingin agar waktumu terisi dengan segala yang bermanfaat.Ibu sungguh mengerti itu nak, tapi apakah menghabiskan waktu dengan ibumu ini adalah sesuatu yang sia-sia nak ? Sungguh setengah dari umur ibu telah ibu habiskan untuk membesarkan dan menghabiskan waktu bersamamu nak,tanpa pernah ibu berfikir bahwa itu adalah waktu yang sia-sia.


Anakku,kita memang berada disatu atap nak,di atap yang sama saat dulu engkau bermanja dengan ibumu ini .Tapi kini dimanakah rumahmu nak?ibu tak lagi melihat jiwamu di rumah ini .Sepanjang hari ibu tunggu kehadiranmu dirumah,dengan penuh doa agar Allah senantiasa menjagamu .Larut malam engkau kembali dengan wajah kusut.Mungkin tawamu telah habis hari ini,tapi ibu berharap engkau sudi mengukir senyum untuk ibu yang begitu merindukanmu..


Ah,lagi-lagi ibu terpaksa harus mengerti,bahwa engkau begitu lelah dengan segala aktivitasmu hingga tak mampu lagi tersenyum untuk ibu . Atau jangankan untuk tersenyum,sekedar untuk mengalihkan pandangan pada ibumu saja, katamu engkau sedang sibuk mengejar deadline. Padahal,andai kau tahu nak,ibu ingin sekali mendengar segala kegiatanmu hari ini,memastikan engkau baik-baik saja,memberi sedikit nasehat yang ibu yakin engkau pasti lebih tahu.Ibu memang bukan aktivis sekaliber engkau nak,tapi bukankah aku ini ibumu ? yang 9 bulan waktumu engkau habiskan didalam rahimku..


Anakku, ibu mendengar engkau sedang begitu sibuk nak. Nampaknya engkau begitu mengkhawatirkan nasib organisasimu,engkau mengatur segala strategi untuk mengkader anggotamu . Engkau nampak amat peduli dengan semua itu,ibu bangga padamu .Namun,sebagian hati ibu mulai bertanya nak,kapan terakhir engkau menanyakan kabar ibumu ini nak ? Apakah engkau mengkhawatirkan ibu seperti engkau mengkhawatirkan keberhasilan acaramu ? kapan terakhir engkau menanyakan keadaan adik-adikmu nak ? Apakah adik-adikmu ini tidak lebih penting dari anggota organisasimu nak ?


Anakku,ibu sungguh sedih mendengar ucapanmu.Saat engkau merasa sangat tidak produktif ketika harus menghabiskan waktu dengan keluargamu . Memang nak,menghabiskan waktu dengan keluargamu tak akan menyelesaikan tumpukan tugas yang harus kau buat,tak juga menyelesaikan berbagai amanah yang harus kau lakukan .Tapi bukankah keluargamu ini adalah tugasmu juga nak?bukankah keluargamu ini adalah amanahmu yang juga harus kau jaga nak?


Anakku,ibu mencoba membuka buku agendamu .Buku agenda sang aktivis.Jadwalmu begitu padat nak,ada rapat disana sini,ada jadwal mengkaji,ada jadwal bertemu dengan tokoh-tokoh penting.Ibu membuka lembar demi lembarnya,disana ada sekumpulan agendamu,ada sekumpulan mimpi dan harapanmu.Ibu membuka lagi lembar demi lembarnya,masih saja ibu berharap bahwa nama ibu ada disana.Ternyata memang tak ada nak,tak ada agenda untuk bersama ibumu yang renta ini.Tak ada cita-cita untuk ibumu ini . Padahal nak,andai engkau tahu sejak kau ada dirahim ibu tak ada cita dan agenda yang lebih penting untuk ibu selain cita dan agenda untukmu,putra kecilku..


Kalau boleh ibu meminjam bahasa mereka,mereka bilang engkau seorang organisatoris yang profesional. Boleh ibu bertanya nak, dimana profesionalitasmu untuk ibu ?dimana profesionalitasmu untuk keluarga ? Dimana engkau letakkan keluargamu dalam skala prioritas yang kau buat ?


Ah,waktumu terlalu mahal nak.Sampai-sampai ibu tak lagi mampu untuk membeli waktumu agar engkau bisa bersama ibu..


**************************************

MJJ banget ya, subhanaLlah... T,T

Setiap pertemuan pasti akan menemukan akhirnya. Pun pertemuan dengan orang tercinta,ibu,ayah,kaka dan adik . Akhirnya tak mundur sedetik tak maju sedetik .Dan hingga saat itu datang,jangan sampai yang tersisa hanyalah penyesalan.Tentang rasa cinta untuk mereka yang juga masih malu tuk diucapkan .Tentang rindu kebersamaan yang terlambat teruntai.


Untuk mereka yang kasih sayangnya tak kan pernah putus, untuk mereka sang penopang semangat juang ini . Saksikanlah,bahwa tak ada yang lebih berarti dari ridhamu atas segala aktivitas yang kita lakukan.Karena tanpa ridhamu, mustahil kuperoleh ridhaNya...


Thursday, November 10, 2011

satu rinduku untuk Rasulullah..

Ini tentang kerinduan
yang mungkin tak terbayarkan..

Mungkin karena yang dirindukan enggan bertemu,,
dan yang pasti,
Karena sang perindu yang terlalu malu untuk bertemu..

Sangat berharap bisa bertemu denganmu,
Melihat wajah bercahayamu,
Senyum meneduhkanmu,
Lembut bicaramu,
Dan pendar-pendar syafaat darimu..

Namun, sekali lagi
Sang perindu terlalu malu untuk bertemu
Padahal yang dirindukan belum tentu enggan bertemu..

Adalah setiap maksiat dan dosa yang membuat sang perindu menjadi malu..
Padahal segalanya telah disampaikan dengan indah oleh yang dirindukan..

"Bagaimana mungkin sang perindu mengindahkan perkataan yang dirindukan?"

Mungkin satu jawabnya,
Rindu sang perindu adalah palsu..

Namun, yang ku tahu
Satu senyum yang dirindukan cukup membuat sang perindu berderai air mata..

Bahkan mungkin, kata-kata kerinduan tak akan bisa terucap dari sang perindu..

hanya air mata
yang keluar deras tak tertahan
saat yang dirindukan berpaling padanya dan memanggil..

"Berdirilah bersama disampingku..
Dan minumlah di telaga alkautsar bersamaku.."

Sebuah keinginan sederhana seorang perindu,,
bagian dari doa di bulan penuh berkah
dan bulan dikabulkannya doa-doa..

inspired by: the chosen one by maher zain & yaa rasullullah by raihan ♥

I’ll try to follow your way,,
And do my best to live my life,,
as you taught me,
I pray to be close to you
on that day and see you smile,,
When you see me..
:')

da'wah ini -catatan pribadi.

Bila beban da'wah ini terlalu berat untukmu,

janganlah berdoa agar amanah da'wah ini lepas darimu,,

tapi berdoalah agar kamu diberi pundak yang kuat untuk menahan beban..

Bila kamu merasa sendirian di da'wah ini,,

jangan berdoa agar amanah ini lepas dari diri,

yakinlah bahwa yang sedikitlah yang akan masuk SURGA..

Bila kamu lelah dalam da'wah ini dan jenuh akan da'wah ini,

kumpulkan SEMUA semangat

dan yakini

bahwa Allah SAYANG padamu,

maju dan maju terus

hingga kelelahan lelah mengejarmu.

Saturday, October 29, 2011

Rahasia Jari Tangan Manusia



Apa makna di balik urutan tinggi jari tangan?

Tidak mudah juga untuk menjawab ini. Mungkin jawaban umumnya adalah hal itu diciptakan agar manusia senantiasa mudah menggenggam atau mencengkeram sesuatu didalam aktivitasnya.

Namun jika saya boleh membaca atas petunjuk Alquran, maka saya simpulkan bahwa rahasia dibalik tinggi jari yang berbeda-beda itu adalah merupakan TANDA perjalanan kehidupan manusia itu sendiri.

Mari kita segera telusuri.

1. Jari kelingking. (Zaman Adam)

Mengapa jari kelingking adalah zaman Adam? Kita harus pahami bahwa bahasa Alquran dibaca dengan cara dimulai dari kanan ke kiri. Dan nama Allah yang tercetak di jari kita pun, huruf Alif nya adalah jari kelingking. Dari itulah saya simbolkan bahwa Jari Kelingking adalah zaman Adam. Karena memang Adam lah Manusia Pertama.

2. Jari Manis. (Zaman Idris)

Lihatlah gambar dibawah. Mengapa setelah Kelingking, terdapat Jari Manis yang ukurannya lebih tinggi dari Jari Kelingking itu?

Itu mengartikan bahwa kehidupan yang di jalani oleh masyarakat manusia di zaman Idris sungguh memiliki peradaban yang lebih tinggi di banding ketika zaman Adam. Alias semakin berkembang. Tidak heran juga mengapa sosok Budha yang tergambar duduk di tengah BUNGA TERATAI adalah melambangkan bahwa TERNYATA masyarakat manusia pada zaman itu sudah mampu melakukan perjalanan sampai ke Planet terujung, yakni planet Sidratul Muntaha. (TERATAI tempat berhenti). Dan Budha adalah orang yang memang di duga sosok Nabi Idris. Dan beliau sendiri menjadi simbol Miraj bagi kaumnya pada zaman itu.

Surat 50/36 :
"Dan berapa banyaknya umat-umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka yang mereka itu lebih besar kekuatannya daripada mereka ini, maka mereka (yang telah binasa itu) telah pernah menjelajah di berbagai negeri…"

Lebih lanjut, berbagai penemuan puluhan benda kuno namun canggih yang oleh ilmuwan disebut sebagai bukti kehebatan dari cerdasnya masyarakat zaman dahulu itu secara tidak langsung menggenapi analisa ini.

3. Jari Tengah (Zaman Nuh).

Mengapa Jari Tengah ukurannya lebih tinggi dari 2 jari sebelumnya, Jari Manis dan Jari Kelingking?

Itu menandakan bahwa kehidupan masyarakat manusia di zaman Nuh adalah zaman Puncak peradaban. Di mana segala sendi kehidupan manusia pada zaman itu telah sampai pada titik tertingginya. Namun sungguh teramat sayang ketika kemajuan peradaban tidak membawa pada arah ketakwaan, akhirnya Allah menghukum mereka -masyarakat Zaman Nuh- dengan mengirimkan bencana Banjir Dahsyat. Dari situlah akhirnya orang-orang kafir dibinasakan sementara manusia yang selamat (Nuh beserta umatnya) berkembang biak kembali dan peradaban pun di mulai dari titik 0 lagi. Dan Jari Tengah (Zaman Nuh) pun akhirnya menjadi BATAS TOLAK UKUR antara 2 episode perjalanan kehidupan manusia. Umat sebelum Zaman Nuh dan Umat sesudah Zaman Nuh.

4. Jari Telunjuk (Zaman Ibrahim).

Mengapa Jari Telunjuk ukurannya malah menjadi lebih rendah (turun) dibanding Jari tengah?

"Dan sesungguhnya Ibrahim benar-benar termasuk golongan Nuh”

Kelebihan Zaman Ibrahim adalah Allah menjadikan sosok nabi Ibrahim ini sebagai "Bapaknya” para nabi. Dari sini beliau dijadikan figur ajaran Tauhid bagi orang-orang yang mencari kebenaran. Sebab beliau merupakan orang Paling Pemberani yang pernah ada dalam menyebarkan ajaran paham satu Tuhan. Dari sebab itulah kenapa Telunjuk saya simbolkan dengan zaman Ibrahim, karena Jari Telunjuk memang merupakan simbol untuk penyebutan angka 1.

Surat 6/161 :
"Katakanlah : "sesungguhnya aku telah ditunjuki oleh Tuhanku kepada jalan yang lurus (yaitu) agama yang benar, agama Ibrahim yang lurus…..”

Kembali ke pertanyaan mengapa ukuran Jari Telunjuk malah lebih rendah dari Jari tengah, itu sangat jelas mensinyalkan bahwa apa yang ada pada zaman nabi Ibrahim (mulai dari ukuran tubuh manusia, ukuran kepintaran manusia, ukuran kemakmuran manusia) semuanya menjadi menyusut di perkecil oleh Allah dibanding dengan kala manusia pada waktu sebelum zaman nabi Nuh. Dan yang paling sangat tampak adalah ukuran tubuh manusia yang dari masa ke masa terus mengalami penurunan. Hingga akhirnya perjalanan waktu tersebut berlaku dari zaman ke zaman menuju sampai pada zaman Muhammad (Jari Jempol). Zaman sisa-sisa.

5. Jari Jempol (Zaman Muhammad).

Surat 16/123 :
"Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) : "Ikutilah agama Ibrahim…”

Surat 36/2-4 :
"Demi Alquran yang penuh hikmah”
"Sesungguhnya engkau (Muhammad) salah seorang rasul-rasul”
"Di atas jalan yang lurus”.

Jari Jempol (Zaman Muhammad) adalah jari yang paling pendek dari ke empat jari sebelumnya.
Mengisyaratkan bahwa apa yang ada pada zaman ini merupakan zaman sisa-sisa kehidupan. Segala keberhasilan kita dalam bidang teknologi yang kita banggakan, tetap tidak akan pernah sanggup untuk melampaui apa yang pernah di capai oleh umat sebelumnya. Dari itulah Alquran sering kali menegaskan jika umat sebelum kita yang segala sesuatunya lebih tinggi (lebih hebat) saja mampu dibinasakan, apalagi zaman kita !!! Zaman pengulangan !!!

Surat 56/62 :
"Dan sesungguhnya kamu telah mengetahui penciptaan pertama, maka mengapakah kamu tidak mengambil pelajaran?”

Namun disamping itu semua janganlah berkecil hati, sebab di balik rendahnya "derajat” zaman ini (zaman penghabisan) Allah tetap Maha Penyayang terhadap mahluk bernama manusia. Lihatlah betapa akhirnya Dia menurunkan Alquran melalui Muhammad sebagai kitab Ummul Ilmu (Ibu Ilmu). Sejalan dengan istilah pada Jari Jempol itu (Ibu Jari).


"Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Alquran) kepada hambaNya, agar dia menjadi peringatan bagi seluruh alam.”(QS. Al Furqaan : 1)

Thursday, October 20, 2011

Jilbabmu Bukan Penutup Aibmu!!

Miris rasanya ketika suatu kali tanpa sengaja melihat tayangan infotainment akhir-akhir ini. Tak berniat pula saya melihat berita itu, tapi berita itu akan muncul saat kita hendak membuka email. Biasanya saya tak pernah menggubris berita para seleb tersebut, karena akan membuat waktu saya terbuang sia-sia.

Namun kali ini mata saya sangat terusik dengan pemberitaan seorang selebritis yang katanya menutupi aib kehamilannya dengan memakai jilbab, bahkan bercadar. Sehingga ia bebas masuk keluar rumah sakit untuk memeriksakan kandungannya tanpa dikenali oleh para kuli tinta.

Tak ayal saya pun membuka dan membaca berita tersebut. Sekali lagi, sebenarnya saya tidak perduli dengan kebenaran berita tersebut. Saya hanya sedikit geram. Mengapa jilbab dijadikan alat untuk menutupi aib kita?

Seharusnya, kita bangga menjadi muslim dan muslimah. Begitu banyak di luar sana orang yang berbondong-bondong mengikrarkan diri membaca dua kalimat syahadat karena tertarik dengan Islam dan bangga menutup dirinya dengan balutan jilbab. Tapi justru kita yang sudah terlahir sebagai seorang muslim selalu menyalahgunakan identitas kita untuk hal-hal yang jelek. Rupanya inilah salah satu faktor yang bisa menambah citra buruk tentang Islam itu sendiri. Astaghfirullohal ‘adzim.

Saya benar-benar merasa tertampar. Bukankah memakai jilbab itu menandakan bahwa si pemakainya mencinta Alloh dan Rasul Nya melebihi apa pun? Tanpa perlu ditutup-tutupi aib kita akan dibuka di hadapan Alloh kelak. Lalu kenapa, jilbab harus dijadikan tameng penutup semua aib kita? Mohon maaf, terkadanag ada sebagian orang yang memiliki rambut tak hitam lagi terpaksa memakai jilbab atau kerudung hanya untuk menutupi rambut ubannya. Bahkan berita teranyar saat ini yang saya lihat di media cetak, ada dua orang wanita yang mendadak menutup aurat lengkap dengan cadarnya ketika dipanggil pihak berwajib untuk diperiksa terkait dengan kasus Nazaruddin. Astaghfirulloh.

Sekali lagi saya merrasa miris dan kasihan pada agama Islam ini. Menutup diri dengan jilbab bukan karena patuh dan taat kepada syariat tapi justru karena malu dan takutaib nya terlihat.

Ya Alloh, hidayahMu sungguh mahal. Hanya Engkau yang mampu menembus ruang hati mereka, berilah mereka hidayahMu Ya Rabb. Bukakan hati mereka agar mereka sadar, bahwa pakaian ketakwaan itu bukan untuk menutupi aib sementara mereka, lalu setelah itu mereka bebas melepasnya kembali. Amin.

Wallohu ‘alam bishowab.

Wednesday, October 5, 2011

Galau Responsi Anatomi --part 1

Maaf ya,, kali ini bukannya mau posting tentang suatu kisah pembangun jiwa seperti biasanya.. Berhubung sang penulis lagi galau responsi anatomi (mulai besok senin udah ujian blok 1 -,-) jadi khusus hari ini dan beberapa hari ke depan akan digunakan untuk memposting tentang anatomi awal dan bahan ujian yang lainnya.. Harap maklum ^__^

Posting part 1 akan khusus membahas terminologi anatomi..

Sebelumnya,, mungkin ada yang penasaran, apa itu anatomi?

Istilah ANATOMI berasal sari kata Yunani purba ANATOME yang berarti melihat, mengangkat ke permukaan dengan cara mengiris dan menguraikan, yaitu melakukan dissection dengan menggunakan alat scalpel, pincet dan gunting.
Jadi ilmu Anatomi mempelajari struktur tubuh manusia lapis demi lapis dengan cara menguraikan dan memotong bagian-bagiannya.

Ilmu Anatomi dibagi menjadi :
1. Anatomi descriptiva = Anatomi systematica, yang mempelajari morfologi dan lokalisasi setiap organ, baik menurut fungsi maupun menurut regio.
2. Anatomi topografica, mempelajari suatu letak organ terhadap organ lainnya.
3. Embryologi, mempelajari perubahan-perubahan perkembangan dan pertumbuhan sel-sel mulai dari saat pembuahan sampai menjadi manusia.
4. Anatomi comparativa, membandingkan struktur tubuh manuisa dengan hewan.
5. Anthropologi ragawi, membandingkan struktur tubuh antar manusia (etnis)

Sebagai dasar untuk menentukan tempat dan arah dipakai SIKAP ANATOMI, yaitu suatu Sikap yang berdiri tegak, kepala tegak, mata memandang lurus ke depan, kedua lengan tergantung bebas ke bawah dan berada disamping tubuh dengan telapak tangan membuka ke arah depan, dan kedua tungkai berdiri lurus serta sejajar dengan keduaa kaki sejajar ke depan.

TERMINOLOGI
Ada beberapa kata Latin yang penting daan sering dipakai :
A. Kata sifat yang menyatakan bidang :
1. Medianus, bidang yang membagi tubuh menjadi 2 bagian kiri kanan yang simetris
2. Paramedianus, bidang yang berada disamping dan sejajar dengan bid.medianus.
3. Sagitalis, setiap bidang yang sejajar dengan bidang medianus
4. Frontalis, bidang yang tegak lurus pada bidang sagitalis, sejajar dengan permukaan perut.
5. Transversalis, bidang yang melintang tegak lurus pada arah memanjang tubuh.

B. Kata sifat yang menyatakan arah :
1. Medialis = lebih dekat pada garis tengah badan.
2. Lateralis = lebih jauh dari garis tengah badan
3. Ventralis = searah dengan vebter. Istilah ini sama dengan Anterior = searah dengan anticus.
4. Dorsalis = serarah dengan dorsum. Istilah ini sama dengan Posterior = searah dengan posticus.
5. Cranialis = searah dengan cranium.
6. Caudalis = searah dengan cauda
7. Longitudinalis = kearah ukuran panjang
8. Proximalis = lebih dekat ke pangkal
9. Distalis = lebih dekat ke ujung
10. Volaris = searah telapak tangan
11. Plantaris = searah telapak kaki
12. Ulnaris = kearah ulna
13. Radialis = kearah radius
14. Rostralis = kearah moncong

C. Kata benda yang menyatakan bangunan menonjol :
1. Processus = nama umum untuk tonjolan
2. Spina = tonjolan yang tajam
3. Tuber = benjolan bulat
4. Tuberculum = benjolan bulat yang kecil
5. Crista = tepi yang bergerigi
6. Pecten = bagian pinggir yang menonjol
7. Condylus = tonjolan bulat di ujung tulang
8. Epicondylus = benjolan pada condylus
9. Cornu = tanduk
10. Linea = garis

D. Kata benda yang menyatakan bangunan melengkung :
1. Fossa = nama umum
2. Fossula = fossa yang kecil
3. Fovea = lekuk yang agak rata
4. Foveola = fovea yang kecil
5. Sulcus = alur
6. Incisura = takik

E. Kata benda yang menyatakan lubang, saluran, ruangan :
1. Foramen = lubang
2. Fissura = celah
3. Apertura = pintu
4. Canalis = saluran
5. Ductus = pembuluh
6. Meatus = liang
7. Cavum = rongga
8. Cellula = ruang kecil berisi udara

Pembagian regio adalah sebagai berikut :
1. Regiones capitis
2. Regiones facialis
3. Regiones cervicales
4. Regiones pectoralis
5. Regiones abdominales
6. Regiones dorsales
7. Regiones perinaelis
8. Regiones membri superioris
9. Regiones membri inferioris

Monday, August 15, 2011

Refleksi Diri tentang Tarbiyah

Perbaiki Dirimu dan Berda’walah kepada Orang Lain..

Ada sebuah rangkaian unik di dalam kehidupan berjamaah kita.. Yang satu bisa mempengaruhi yang lainnya.. Bahkan sampai masalah keistiqomahan,, sebab yang satu bisa berpengaruh ke sebab yang lain.. Mereka bisa saling menguatkan atau justru malah saling melemahkan.. Ya, mereka adalah tentang keteladanan..

Satu contoh mudah adalah tentang tarbiyah.. Terkadang ada kasus tentang akhwat yang futur karena kecewa dengan murobbiyahnya atau ustadzahnya. Atau adik-adik yang tidak mau lagi melanjutkan ngaji karena kecewa dengan sosok kakak tingkatnya yang sebelumnya ia kagumi. Tragis. Tapi ada juga kasus sebaliknya,, dimana ada seorang akhwat yang melejit karir da’wahnya karena kekagumannya terhadap murobbiyahnya atau kakak tingkat yang sudah lama berkecimpung di dunia da’wah..

Sayangnya, aku termasuk tipe orang yang mudah sekali terpengaruh dengan lingkungan dan juga dengan sebentuk “sosok”..

Sedikit cerita untuk mengawali tulisan ini, dulu aku pernah memiliki tokoh da’ia yang kukagumi. Sebut saja tokoh itu dengan nama Fulanah. Beliau adalah sosok yang berkharisma, yang lisannya terasa begitu halus dan dapat dipercaya, yang nasehatnya selalu solutif dan pantas untuk diteladani. Hingga suatu ketika aku mengetahui ada suatu cacat didalam diri itu, ini tentang suatu sikap yang seharusnya beliau tau betul bagaimana seharusnya disikapi oleh seorang muslim, namun beliau justru memilih untuk khilaf dengan suatu sebab itu. Dan aku benar-benar merasa sakit hati waktu itu, begitu sakit hatinya hingga membuat aku sempat berpikir “Lalu untuk apa semua ini? Untuk apa aku sekarang berusaha menjadi seperti ini? Toh beliau yang sudah seperti itu saja ternyata juga tidak bisa istiqomah terhadap da’wahnya.”

Hmm, benar-benar pemikiran childish.. Tapi alhamdulillah, Allah membuka nalarku untuk tak begitu saja menggelapkan cahaya iman di hati ini.. Ya, aku mulai mencari pembenaran kesana-sini, aku pergi ke kakak-kakak yang pada mereka masih kusisakan sedikit kekaguman terhadap da’wahnya, tak lupa aku juga pergi ke murobbiyahku, mencurahkan segala kekecewaan hati ini terhadap kekhilafan sosok itu..

Dan pada mereka lah, alhamdulillah, iman ini kembali dikuatkan.. Oleh mereka lah, semangat da’wah ini kembali menggelora..

Masih teringat salah seorang kakak yang tersenyum mafhum terhadap pengaduanku itu, lalu berucap, “kita hanya punya 2 senjata untuk bertahan di dunia yang memuakkan ini, iman yang menggelorakan semangat dan ukhuwah yang mengobati luka-luka.. Dan begitulah Allah mendidik kita, dari satu mihwar ke mihwar selanjutnya,, dari satu marhallah ke marhallah berikutnya.. Maka bersiap siagalah.”

Tak lupa juga dengan saran dari murobbiyahku yang masih kuingat hingga sekarang, “Jangan sampai lengah, karna syaitan selalu punya cara untuk menggoda umat yang beriman.. Mari kita tengok pada pengaduanmu, bahkan seorang sosok yang kau anggap begitu sholehah saja masih bisa terjerumus pada suatu khilaf seperti itu, bagaimana jadinya kalau kau justru melemahkan iman dan keluar dari barisan da’wah? Jangan pernah takut untuk berjuang, karna kau tak pernah sendirian, kami bersamamu.”

Ya, betapa beruntungnya aku masih memiliki mereka, orang-orang yang kuyakin akan tetap istiqomah berda’wah.. Betapa bersyukurnya aku karna diberi sebuah keluarga dalam ikatan ukhuwah islam seperti mereka.. Dan itulah sekuat-kuat alasan mengapa aku masih bertahan di barisan da’wah ini, karena aku percaya bahwa aku tak pernah sendirian, karna mereka tak pernah meninggalkan barisan ini, dan juga karna aku dibersamai oleh kelompok orang-orang sholehah seperti mereka..

Aku mencintai mereka karna Allah,, dan aku akan selalu menunjukkan cintaku pada mereka di jalan Allah.. Walaupun tertatih kaki ini berjalan, jiwa perindu syahid tak akan tergoyahkan,, sekalipun tak akan.. Maka disinilah aku sekarang,, masih terus berjuang memperdalam ilmuku, dan masih akan terus berjuang untuk berda’wah.. Karna shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanya untuk Allah..

Hamasah ^____^

*artikel ini sebenarnya kutulis karna suatu tugas,, tak apa kan kalau sekalian ku post? ^_^