Pages

Friday, May 17, 2013

Cemburu dalam batas wajar?


=khususon untuk ikhwan sholeh yang sudah beristri, dan untuk akhwat sholihah secara umum=

Bismillaah....
Mendadak teringat dengan postingan (duluuu banget) seorang mbak berinisial “KR” ,, yang kurang lebih menyarankan kepada para akhwat (lajang) agar tidak berkomen ria dengan ikhwan (yang sudah beristri), untuk menjaga hati sang istri tersebut..

Hmmm.... mulai darimana ya?
Dulu sewaktu pertama kali membaca tulisan mbak KR itu, saya belum menikah, hanya saja memang sudah mendekati hari H pernikahan. Dan pikir saya waktu itu, “memangnya kenapa? Bukannya sudah aman ya kalau si ikhwan itu udah di*tali* pakai ikatan pernikahan?”

Sampai akhirnya saya merasakan sendiri hal tersebut ketika sudah menikah. Ya, perasaan mengganjal yang rasanya tidak semestinya muncul, tapi entah kenapa ganjalannya terasa sekali di hati.

Kurang lebih beberapa lama dari postingan mbak KR itu, saya menikah, dan selang sedikit waktu ada postingan lain yang menguatkan statement mbak KR. Statement itu berasal dari seorang mbak berinisial “FNW” yang mengucapkan permintaan maafnya kepada saya (dan juga kepada beberapa teman akhwat lain) karna beliau telah meremove kami dari friendlist fb suaminya.. kenapa? Cemburu pada kami, kata beliau.

Saya sih nggak masalah, toh saya memang nggak kenal sama suami beliau.. Tapi postingan beliau itu sedikit banyak jadi saya renungkan..

Mbak FNW saja meremove saya (dan teman-teman akhwat yang lain) dari friendlist fb suaminya, padahal saya (waktu itu) berteman dengan suaminya juga hanya sekedar tau dari undangan pernikahan mbak FNW.Saya yang tidak pernah komen ataupun kontak suami beliau sama sekali saja diremove si mbak karena rasa cemburunya, apalagi jika lebih dari itu? Bayangkan jika di wall fb atau di folder message suami justru terpolusi dengan beberapa nama akhwat yang hinggap memberikan pesan.

Meskipun (kasus disini) akhwat-akhwat itu saya tau memang sebagai kawan beliau di organisasi, dan memang murni tidak ada apa-apa *yang khusus* di antara mereka, tapi ternyata rasanya tetap ada yang mengganjal. Saya tau, seharusnya memang tidak ada masalah bukan, jika seorang ikhwan mempunyai beberapa kawan akhwat? Begitu juga sebaliknya? Terlebih jika mereka memang tergabung dalam suatu organisasi tertentu dalam kurun waktu lama, pasti hubungan yang terjalin sudah sangat profesional. Sayangnya, permasalahan akan muncul jika hubungan itu bukan lagi mengenai ikhwan terhadap akhwat banyak (atau mungkin juga akhwat terhadap ikhwan banyak). Permasalahannya muncul ketika hadir orang ketiga dalam komunitas itu, yaitu sang istri (untuk ikhwan) dan sang suami (untuk akhwat).

Ya, orang ketiga ini memang orang baru, bahkan tidak ada sangkut pautnya dengan relasi yang kalian bangun bertahun-tahun sebelum orang ketiga ini datang. Tapi apa kemudian kehadiran orang ketiga ini tidak berhak mendapat perhatian? :( #mungkin seperti ini ungkapan para istri yang terpendam ~_~

Pertamanya memang terasa biasa saja, saya justru mencoba untuk berkawan juga dengan kawan-kawan suami saya (kawan akhwat lho yaa...) Tapi saya sendiri ternyata termasuk orang yang tidak bisa menutupi rasa cemburu.. :(

Akhirnya, seperti yang terjadi pada mbak FNW, saya merasa cemburu pada mereka. Pada akhwat-akhwat itu. Dan, seperti yang dilakukan oleh mbak FNW pun, saya mengambil keputusan untuk meremove dan bahkan memblock akhwat-akhwat itu dari fb suami saya... (terdengar sangat mengerikan ya.. @__@)

Tapi memang yang terjadi seperti itu...
Bukan bermaksud memutuskan silaturahim, hanya untuk menenangkan hati yang sedang bergejolak cemburu, apakah dilarang?

Ummi mertua pernah berkata bahwa salah satu karakteristik suami yang insyaaLLoh sama seperti abah mertua adalah tentang kesetiaannya yang tidak perlu diragukan lagi. Apakah kemudian tulisan ini mencerminkan jika saya tidak percaya dengan suami? Bukan,,, bukan seperti itu. Saya sangat percaya dengan suami saya, sangat sangat percaya. Ummi mertua bahkan berani menjamin jika beliau sangat terjaga sejak masih di bangku sekolah. Begitupun dengan akhwat-akhwat itu, tentu saja saya percaya pada mereka. Saya hanya tidak percaya pada syaitan yang slalu mencari-cari celah khilaf pada diri masing-masing manusia... Apakah ketakutan saya berlebihan?

Padahal, ketika saya menjumpai kawan ikhwan yang sudah beristri, pasti kemudian yang saya minta adalah nomor kontak si istri itu. Saya melakukan komunikasi dengan istrinya itu, bukan dengan ikhwan itu langsung, sekalipun itu urusan organisasi.. Saya melibatkan istri beliau dalam komunikasi itu, tidak ada khalwat disana. Ataupun kalau memang sangat urgent, kenapa tidak berbicara dalam sebuah grup? Bukankah ada fasilitias itu dimana-mana?

Tapi pada akhirnya memang jika kita tidak bisa mengubah orang lain, yang bisa kita lakukan adalah mengubah cara pandang atau sikap kita dalam memandang masalah itu... Dan itu yang saya lakukan, mencoba menutup mata kalau masih ada akhwat-akhwat yang belum sadar dan berhinggapan di message atau lain sebagainya.. Mungkin (dan semoga tidak terjadi) akhwat-akhwat itu baru bisa mengetahui rasanya ketika mereka mengalami sendiri hal tersebut didalam pernikahan mereka,, mungkin....

Akhir kata,,, kenapa tulisan ini dibuat? Sincerely,,, untuk minta maaf.... :’) . Seperti yang dilakukan mbak FNW, sayapun ingin meminta maaf kepada teman-teman yang sudah secara sengaja saya remove ataupun block dari fb suami saya,, walaupun sekarang sudah saya add-kan kembali. ‘afwan, benar-benar ‘afwan..

Dan untuk yang masih dalam keadaan saya remove dari friendlist suami saya,,,, ‘afwan ya :( saya memang masih dalam tahap pembelajaran dengan perasaan cemburu ini..

Dan untuk teman-teman akhwat yang friend requestnya ke suami saya belum di accept-accept sampai sekarang,,, smoga tulisan ini cukup mewakili perasaan saya :(

= istri yang geje dan cemburu=
Pelarian dari tanggungan menyelesaikan laporan praktikum anatomi dan biokimia~ :’)
#mungkin benar kata Ayaz, saya perlu dikasih stressor dulu supaya bisa menghasilkan tulisan o_o

No comments:

Post a Comment

Punya pendapat lain? Ada tanggapan? Atau kritikan?
Yuk, budayakan komen! ;) Mari berbagi pendapat.. :)

Tinggal ketik, post comment! Nggak perlu verifikasi ;D