Pages

Tuesday, August 20, 2013

Berburu Tanah untuk Rumah Baru

bismillahirrahmanirrahiim..

Curhatan ala pasangan baru nikah nih, hehee..

Berhubung kami ini kontraktor (tukang pindah-pindah kontrakan), dan rumah yang sekarang sudah tidak bisa kami pakai lagi, kemarin tercetus ide,
"kenapa nggak nyoba-nyoba nyari tanah aja lalu nanti nyicil mbangun di sana?"
*ide ini didukung dan disponsori oleh mertua saya yang luarbiasa

Lalu di mana kami akan tinggal selama rumah itu belum jadi?
Naah, ini ide yang lebih luar biasa lagi, kami akan pindah dan ngontrak di sebuah ruko. Tau ruko kan? Rumah Toko ^^ 
Menimbang harga sewa yang lebiih murah dan ruangan yang nggak terlalu banyak (biar nggak capek mbersihinnya), juga akses jalan yang gampang, maka dipilih lah sebuah ruko di dekat patangpuluhan itu.

Pertanyaan selanjutnya adalah, lalu tokonya mau dibuat jualan apa?
Hohoo, ini juga konspirasi dari mertua, saya disuruh mbantuin jualan kain kiloan punyaknya ummi mertua saya~~

Yah begitulah. Skip bagian ruko. Kembali ke tanah.

Banyaak banget alternatif tanah yang kami dapat, dan semuanya bener-bener beranekaragam.
Fyi, kami mencari tanah dengan beberapa spesifikasi : akses jalan, dekat masjid, luas tanah, harga cocok, lingkungan.

Nah, mari kita review satu-satu...

1. Tanah di dekat SD IT BIAS
Akses? oke. Dekat masjid? bangeeet, tanahnya ini di depan masjid bahkan. Luas tanah dan harga? nggak ada masalah. Lingkungan? aman terkendali dan sentosa. Bahkan tanahnya ini persis disampingnya TK IT Bias, deket juga sama SD IT Bias, secara kalo besok punya anak kecil-kecil tinggal digelindingin diantar jalan kaki aja ke sekolah kan deket bangett.

Perfect pokoknya.
Sayang disayang, ketika udah fix bangett mau beli itu tanah, eeh si pemiliknya mendadak kayak nggak rela gitu tanahnya dibeli, masih eman katanya. Jadinya b-a-t-a-l deh, huhuhu #nangisdipojokan

2. Tanah di dekat jalan wonosari
Akses? oke. Dekat masjid? jelaas. tiap RT ada masjidnya sendiri-sendiri. Luas tanah dan harga? cocok. Lingkungan? ini tanah kan rekomendasi dari temennya ummi, jadi ya tanah di sana dekat sama temen-temennya ummi, sebangsa Ustadz Cahyadi, Ustadzah Tifa, dan kader lain *_*

Yang jadi masalah apa?
Pertama ummi bilang jaraknya terlalu jauh. Saya sih nggak masalah ya, jauh dekat itu kan relatif, asalkan ada si Mas kan semuanya terasa dekat :3
Masalah lain, setelah diusut, ternyata tanah itu adalah tanah warisan, dan belum disertifikasi gitu, juga belum melalui rembug sama saudaranya yang lain. Wahh repot deh urusannya =_=

Jadi, karena masih beribet sama urusan birokrasi itu, pilihan yang ini kami skip sementara, karena nampaknya belum bisa dibeli dalam waktu dekat~ #perjuanganbelumberakhir

3. Tanah di dekat BMKG
Akses? lumayan. Dekat masjid? nggak terlalu dekat, tapi masih bisa ditempuh pakai motor.. Luas tanah dan harga? cocok. Lingkungan? nah ini yang jadi sedikit masalah.. Di sana lingkungannya masih pedalaman banget, mblusuk-mblusuk gitu. Dan rumahnya baru satu dua, itupun terbuat dari jerami.

Yang jadi masalah apa?
Yang jadi masalah adalah, dengan kondisi lingkungan seperti itu, tanah yang dijual adalah bentuk kapling perumahan (tapi cuma 4 rumah), dan itu berbaur langsung sama rumah penduduk yang terbuat dari jerami itu. Saya sih cuma mengkhawatirkan satu hal : jangan sampai tercipta gap kesenjangan sosial yang terlalu.. Soalnya di samping tanah perumahan itu, langsung jejeran sama rumah gubuk, dan itu kan desain rumahnya sudah dari sananya (ya sejenis perumahan type 100 gitu), saya nggak bisa mbayanginnya kalau beneran mbikin rumah di sana *__*

Dan lagi, dibelakang rumah itu langsung turunan jurang dan masuk hutan, kalau ummi bilangnya nggak begitu setuju karena takut membahayakan kami.
Jadi pilihan ini kami skip juga.

4. Tanah di belakang UII
Akses? gampang, begitu keluar jalan langsung masuk kawasan UII. Dekat masjid? enggak. Luas tanah dan harga? murah. Lingkungan? lumayan.

Masalahnya apa? Jauh dari masjid dan jauh banget dari kampus +__+
Tapi bolehlah kalau buat investasi. Jadi ini masuk ke daftar listnya si ummi, mau dibikin pondok pesantren katanya o_o

Btw, tanah di belakang UII ini ada banyaak yang available. Kalau ada pasangan labil muda yang mau cari tanah di sana, boleh lho. Harga sekitar 350ribu per meter2 sampai 700an ribu per meter2. Atau yang mau invest untuk bikin kos-kosan dan sebagainya, boleh lah dicoba..

5. Tanah di daerah Merapi View
Semuanya cocok, kecuali harganya : mahaal. Harga per meter perseginya lebih dari 1juta, dan itu tanahnya harus dibeli semuanya (700meter2). Hmmm #garukgarukdompet

Kalo kata abah : "beli tanah di sana sih bagus, tapi habis itu bisa langsung miskin mendadak"
(ga sempet bikin rumahnya dongg o_o)

6. Dan berbagai jenis tanah lain yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu karena saking banyaknya dan kesemuanya tidak ada yang memenuhi kualifikasi.

Tadi seharian habis lihat-lihat tanah hasil rekomendasi orang-orang juga, dan sorenya serasa tepar banget deh habis ngecek tanah yang terakhir.. Dan akhirnya kami mengambil keputusan bersama : akan tinggal di ruko itu sampai kami menemukan tanah yang cocok, dan kami sepakat untuk memperbanyak doa supaya tanah di dekat SD IT Bias itu segera mau dijual ke kami. Ngotot banget ya? hahaa..

Di tengah kepasrahan luar biasa, malam ini saya onlen dan iseng ngetik di googlesearch : "jual beli tanah"

Dan keisengan saya berbuah terdamparnya saya di sebuah forum, yang pemiliknya itu sedang mengiklankan tanahnya. Di daerah Bantul (yang dekat kota), luas tanah 269 meterpersegi, dengan harga 340ribu per meterpersegi. Dan masih bisa dinego!

Huwaa alhamdulillah pucuk dicinta ulam pun tiba >___<

Langsung deh saya hubungi bapaknya, dan tanya-tanya, dan beliau menanggapi positif dan mengajak untuk melihat tanahnya itu secepatnya. Subhanallahh... Seneng luarbiasa rasanya... >__<

Saat postingan ini dibuat, saya baru habis janjian sama bapaknya, jadi pastinya belum ngecek ke sana.. Tunggu berita selanjutnya dari saya ya,, mohon doanya semoga tidak ada masalah yang berarti dengan tanah itu. aamiin aamiin aamiin.. #sujudsyukur

Akhirulkalam, sampai jumpa di kesempatan lain kali ^_^b


6 comments:

  1. Mantep nih seru banget Nis kayaknya! :D
    Emank tanah skrang gy mahal2nya ya ckckk
    Mau dong bagi-bagi info klo da info tanah ato rumah gitu :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe iya emang seruu bangett.. :DD
      iya, semakin lama semakin mahal kan, jadi mending ditabung buat investasi ^^
      dulu mertua pas beli tanah buat rumah itu (taun 98) harganya 35ribu permeterpersegi, sekarang tanah di daerah sekitar rumahnya harganya udah 900ribu permeterpersegi, >.<

      Delete
  2. deket mas Hilman juga ada tanah yg di jual, akses ok, deket mesjid, ga perlu naik motorlah, cukup jalan kaki. Harga bagus banget, coba tanya ke mbak Sukma, kemarin mas Budi (sepupu dari pakde Umat) baru cerita.
    Sekalian klo jadi, nitip mbak, ponakan dan bapakku ya.. hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah iya to mbak? di sebelah mana rumahnya e?
      boleh boleh, besok kalo yang tanah ini kurang cocok atau ada masalah, aku sms mbak han ya... aku gapunya nomernya mbak sukma e hehe

      iya mbak, insyaaLLoh.. berarti kalo kumpul trah malah tinggal ampir2an ya ^^"

      Delete
  3. mbak nisa, salam kenal.. saya suka nulis juga lho.. pas blogwalking nemu blog ini,langsung saya add aja fb nya
    baca tulisannya,ky berkaca.. berasa nemu temen segaya. hehe
    kunjungi blog sy juga yaa
    sy ADS juga lho, tapi di Bandung.. :)
    salam ukhuwah..

    ReplyDelete
    Replies
    1. salam kenal kembali.. ^^
      hihi habis baca komen ini ane langsung mbuka blog anti lho ^^ barusan sudah ane follow blognya, jangan lupa follow back ya ukh ^^

      eh? nama fbnya apa ya? tadi ane cek kok ndak ada dengan nama ini..

      waaah subhanallah,, senengnya ketemu sesama ADS... ^__^ ane pekan depan ke Bandung lho ukh, keep contact ya! ;)

      Delete

Punya pendapat lain? Ada tanggapan? Atau kritikan?
Yuk, budayakan komen! ;) Mari berbagi pendapat.. :)

Tinggal ketik, post comment! Nggak perlu verifikasi ;D