Dikutip dari sebuah catatan blog : http://khansa-khairunisaa.blogspot.com
Semoga menginspirasi :)
.
.
.
Waktu saya masih gadis :D pernah diceritakan sama seorang saudari sholihah yang mengajar di darul quran, seorang muridnya berkata padanya,
"bu, kalau ibu ga hapal quran, kesian loh anaknya nanti.."
waktu denger cerita itu, ya jleb... tapi jleb titik. maksudnya.. oh... gitu ya...
iya sih... kesian. kalau ibunya hapal quran, mungkin pembinaan ruhiyah anak akan lebih baik,,, dibina oleh seorang hafidzoh adalah sebuah prestige bagi seorang anak *pikir saya
tapi kemudian pernyataan sang murid itu akhirnya hadir lagi hari ini.
lebih mudah dipahami karena akhirnya dirasakan sendiri.
ahmad 2 bulan 5 hari (anak beliau, red.) akhirnya dijemur juga secara solo oleh ibunya :D
selama ini yang jemur kalau nggak kakeknya ya abinya *ibunya ngapain aajjjaaa? :D
di debut pertama saya ini,
agak kikuk karena harus berempat mata dengan anak saya sendiri *@#!$%^&$
selama ini juga demikian seringnya sih... tapi nggak tau kenapa sekarang jadi seperti momen yang agak berbeda
karena masih terbawa-bawa pikiran tentang hypnoparenting, tentang ibu (atau guru?) dari muhammad al fatih yang sering mengulang-ulang hadits rasuullah shalallahu 'alaihi wa sallam tentang pembebasan konstantinopel menjelang tidurnya muhammad al fatih,
jadilah saya berusaha melakukan hal serupa pada sunbathing kali ini.
awalnya, saya menyenandungkan bingkai kehidupan ( :( nasib kurang hapalan hadits ny)
kemudian setelah saya (dan ahmad?) bosan, saya lanjutkan dengan mengulang-ulang agar ahmad menjadi ahli masjid, bercerita tentang bangunan pertama yang dibangun ketika hijrah adalah masjid, hikmah dari peristiwa tsb, dsb...
sudah selesai ceritanya,
lanjut bingkai kehidupan lagi :D
Allahu ghayyatuna
arrasul qudwatuna
al quran dusturunaa
al jihad sabiilunaa
al mautu fii sabiilillaah asma amaaninaa
arabnya lirik ini bikin saya tersadar, :D >
ada yang jauh lebih indah untuk disenandungkan...
akhirnya saya lantunkan ayat-ayat quran (yang saya hapal)
pilih-pilih mana yang ingin ditanamkan saat ini.
sudah ini
itu sudah...
apalagi ya...
nah, di titik inilah, langsung terbersit di hati saya...
beruntunglah anak-anak yang memiliki ibu seorang penghapal quran...
dibersamai dengan mudah oleh lantunan firman terindah...
oleh manusia terdekatnya...
tentu, saya tidak memaksudkan diri bahwa ibu-ibu yang belum atau tidak menghapal quran itu tidak baik.
ibu saya, belum menjadi penghapal quran.
but she is the wonderful one.
teman-teman, saudara, kaka, adik kelas dan tingkat saya, juga banyak yang belum jadi penghapal quran ataupun hapal al quran, tapi mereka adalah inspirator yang hebat bagi saya.
pemikiran ini,
semacam credit bagi para wanita penghapal quran. berbahagialah kalian... sungguh saya iri. baarakallaahu fiikunna.
dan juga semacam contekan gembira,
bagi para gadis ;) ataupun wanita yang belum dibersamai buah hati
waktu itu belum datang,
mungkin agar anak-anak antunna dapat bertemu dengan ibu terbaiknya. pada saatnya :)
dan juga semoga,
tulisan ini dapat menjadi salah satu penyebab datangnya rahmat Allah.
sehingga saya diberikan kesempatan, kemauan, mujahadah,
hingga akhirnya,
sebelum pulang,
firman-firman itu sudah di dalam dada...
aamiiin,
.
.
.
.
Subhanallah ya,,, saya nggak bisa berhenti buat merinding...
Ah,, hafidzoh,,, betapa masih sangat jauh sekali gelar itu untuk diraih... tapi bukan berarti tidak mungkin kan?
Mengingatkan saya mengenai seringnya muncul pertanyaan yang mengusik hati :
"kapan punya anak? kapan hamil?"
Dan mungkin tulisan di atas bisa menjelaskan salah satu alasannya...
"wanita yang belum dibersamai buah hati... waktu itu belum datang,,
mungkin agar anak-anak antunna dapat bertemu dengan ibu terbaiknya. pada saatnya :)"
Ahh... maafkan bundamu ini jika menjadi penunda dirimu untuk hadir di bumi Allah ini sayang....
bunda janji untuk segera memenuhi hakmu,, doakan bunda dan ayahmu selalu ya...
inshaa Allah kita akan berjumpa di waktu dan saat terbaik, sayang.... :""
|
"...Dan barang siapa yang mempelajarinya (Al Qur'an) kemudian ia tidur dan di dalam hatinya terdapat hafalan Al-Qur’an adalah seperti tempat air yang tertutup dan berisi minyak wangi misik.” (HR Tirmidzi) |