"mbak sha, aku takut mati.."
Siang itu begitu terik, bahkan kampus cemara yang biasanya sangat teduh sebagai tempat naungan untuk melingkar pun hari itu mendadak tak bersahabat. Dan akhirnya, atas bujukan bidadari-bidadari kecilku, kami berpindah ke warung makan nasi bakar. Alhamdulillah sejuk. Setidaknya angin masih berkenan menyapa lembut lingkaran kami.
Seharusnya materinya melanjutkan bahasan pekan lalu yang belum selesai, tentang shiroh 'Aisyah. Tapi hari itu bidadari-bidadari saya meminta pembahasan tentang akhirat, lengkap mulai dari dosa-dosanya hingga bagaimana ketika sudah berada di hari akhir besok. Okelah, challenge accepted. Saya sekaligus membatin, sepertinya memang sedang masa-masanya untuk tobat ya? Hari itu kedua lingkaran kecil saya meminta bahasan yang sama, berturut-turut .__.
Dan pernyataan itu terulang kembali. Pernyataan yang juga dicetuskan oleh seorang bidadari saya di lingkaran yang berbeda, masih di hari yang sama,
"Mbak Sha,, aku takut mati.."
Lagi, dan seperti di lingkaran sebelumnya, pernyataan itupun tak cukup hanya sekali. Selalu disertai cetusan-cetusan dari bidadari yang lain,
"Aku takut neraka mbak,,
aku takut ninggalin dunia ini.."
Saya hanya tersenyum pelan pada mereka. Karna jauh didalam lubuk hati, sayapun pernah berfikir seperti mereka.. Bahkan tak jarang saya merenungkannya hingga air mata tak berhenti menetes.
Saya menatap bidadari saya satu per satu,,
"tidakkah kalian rindu pada Rasulullah?
tidakkah kalian merindukan Abu Bakr?
tidakkah kalian.. ingin menatap Sang Pencipta?"
nafas saya sedikit terhenti saat kalimat terakhir itu terucap. Dan memoripun terulang kembali pada hari-hari dimana saya sering merenungkan tentang kematian.
"seandainya kalian tau,
mbak pun sering merasakan itu.. betapa takutnya menghadapi kematian, betapa malunya ketika besok malaikat mempertontonkan amal perbuatan mbak selama di dunia,, dan betapa betapa yang lainnya..
ah,
bahkan mbak yakin,
saat tiba hari yaumul hisab besok, sekedar mengangkat kepala saja pasti mbak nggak berani.."
"tapi lalu mbak sha ingat,
tentang sebuah cita yang selalu mbak nantikan wujudnya,
mbak sha sangat ingin bertemu mereka,
orang-orang yang sangat mbak cintai..
mbak merindukan Rasulullah,,
mbak ingin menatap langsung cahaya matanya -yang nggak diragukan lagi- akan membawa ketenangan buat jiwa kita,
mbak ingin mendengar langsung tutur katanya yang lembut,
mbak ingin mencium tangan sosok agung itu..
lagi, mbak merindukan Abu Bakr,,
mbak ingiin sekali bertemu langsung dengan sosok ksatria itu,
sosok sahabat sejati, cerminan umat yang utama,
tokoh yang selalu mbak idolakan,
lengkap dengan kebijaksanaannya dan segala kemuliaannya.."
"banyak sekali orang yang mbak rindukan..
termasuk sosok tegar Umar bin Khattab, sang pedang Allah,
yang selalu membuat mbak tertawa sedih ketika membaca shirohnya..
tertawa tentang bagaimana gigihnya perjuangan beliau berusaha mengalahkan segala amal ibadah Abu Bakr, dan bagaimana lucunya karna beliau selalu kalah.. -ya, Abu Bakr selalu menang dengan segala kemuliaan ibadahnya,,
tapi lalu mbak hanya bisa sedih, mengingat salah satu ucapan Rasul yang berbunyi,
**seandainya amal ibadah Abu Bakr dan Umar digabungkan, itu bahkan masih lebih berat jika dibandingkan dengan amal ibadah seluruh umat di dunia ini**
ah, lagi, keutamaan mereka membuat rindu ini semakin menggebu,,
bahkan nyaris tak tertahankan lagi..
dan semakin hari, justru yang mbak rasakan adalah,
mbak ingin segera menghadapi kematian itu..
mbak sangat sangat merindukan mereka..
walaupun mbak sadar,
tak mungkin amal ibadah mbak yang tak ada apa-apanya ini bisa membuat mbak dikumpulkan Allah dalam satu tempat bersama mereka,
tapi mbak meyakini sebuah janji Allah,
bukankah Ia akan mempertemukan hambaNya dengan orang yang ia cintai ketika besok di akhirat?
maka cukuplah cinta ini yang terus mbak simpan,
cinta yang mbak harap cukup untuk membujuk Allah agar mempertemukan mbak dengan mereka,,
dan cinta yang juga harus kalian pupuk mulai sekarang,,
hingga akhirnya besok,
kalian tak akan lagi takut terhadap kematian,,
hingga akhirnya justru kalian lah yang akan merindukan kematian itu,,
hingga suatu saat nanti, kalian berani untuk berkata:
**Allah, aku siap berjumpa denganMu..**
:')"
Kita pasti bisa menjadi orang-orang yang dirindukan surga,,
we are going to be huurun 'iin,,
kitalah calon bidadari surga,, aamiin.. :)
Sunday, January 29, 2012
calon bidadari surga.. :)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
sungguh, kalian bukanlah bidadari surga, seorang wanita sholehah lebih mulia dari bidadari surga, mereka adalah ratu dari bidadari2 surga, dan ratu wanita2 ahli surga adalah Fatimah binti Muhammad radliallahuanha
ReplyDeletesungguh, yg kami inginkan bukan sekedar berkumpul dg bidadari2 surga, tapi dg istri kami di dunia..
sungguh, tiada hari yg lebih indah selain bersama orang-orang seiman seagama..
ReplyDeletesaya merindukan kalian,
yang teduh dan meneduhkan,
yang tenang dan menenangkan..
yang kuat dan menguatkan..
terimakasih pemilik blog ini, anda inspirasi saya... :)
sama-sama, semoga bermanfaat. :)
Delete