Aku dan kamu bagai karang-pantai mencintai laut lepas
dari jauh aku mencintaimu dengan seluruh kekuranganku..
Aku dan kamu bagaikan karang-pantai mencintai laut lepas
Terpisah ribuan mil dari hatimu
tanpa kau tahu,
setiap detik aku berusaha melacak cintamu
pada setiap buih ombak yang menghantam diriku..
Bila kukatakan padamu
telah kutitipkan semua salamku pada nadi-nadi sungai,
pernahkah ia benar-benar sampai padamu?
Ingatkah kau saat waktu mengizinkan kita bertemu?
"Hai" katamu saat itu sembari menyebut namamu
Akupun menyebut namaku
Dan senyum kita bertemu
Tapi lalu kau diam saja
Aku pun ikut tak berkata-kata
"Pertemuan pertama yang ganjil" batinku
Sunyi bergetar di leher kita berdua..
Waktu terus berlalu
dan pertemuan pun tak hanya sekali
semakin aneh karna pertemuan-pertemuan itu tak pernah disengaja..
apakah ini pertanda?
Yang aku tahu,
sejak pertemuan itu aku merasa hari-hari kita begitu akrab..
meski sebatas ombak yang setiap hari datang memberi sentuhan
lalu pergi tanpa salam perpisahan..
Ah..
mungkinkah sungai telah menyampaikan semua salamku kepadamu,
menyusun kata cinta yang terbata-bata
menjadi sebuah sajak cinta
dan kamu menerimanya?
sumber: Perpisahan Termanis, Fahd Jibran
Pada hatiku, kumohon,, tunduklah.. :(
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
ndak tau mau komen apa. tapi kayaknya semakin melow melow aja. ada apa gerangan?
ReplyDeleteaku dan kamu... kita anak smart sa :p...
ReplyDelete@muhammad assad : tdk ada apa2
ReplyDelete@mbak dita : wkwk SMANGAT SM@RT FIGHTER!!! \^O^/
apik jane ==a
ReplyDeletetur galau
dadi mengurangi sedikit keapikan e :P
@mas moh ikhwan wahyu : wew.. thats my style ketoke. ckck. next posting semoga nggak galau2an lagi
ReplyDeleteSering baca tulisan Fahd juga? :)
ReplyDelete