Mengutip kata-kata seorang mbak cantik:
"Tidak ada orang yang bisa mendapatkan semuanya, kalau dia sukses di satu hal, pasti ada hal lain yang dikorbankan"
Dan memang benar, kita harus banyak memilih dalam kehidupan ini..
Huff.. Jujur, akhir-akhir ini banyak yang membuat saya dilema (bahasa gaulnya : galau). Mulai dari jadwal kuliah yang semakin amburadul, jam praktikum yang nggak bisa dihitung lagi dengan jari, tumpukan laporan praktikum yang harus diselesaiin, agenda syuro' yang kedobel-dobel, sampai jam pertemuan mentoringpun yang kadang harus dirapel karna tubrukan dengan jadwal kuliah. Astaghfirullah.. #ini juga seharusnya belajar buat 2 praktikum besok pagi + nyelesaiin rekap suatu tugas negara tapi malah mampir ngeblog -,-
Bukan apa-apa sih, cuma ngerasa kalau hari ini sedang banyaak yang ingin saya tuliskan..
Hari ini seharusnya ada beberapa agenda da'wah(nggak usah saya sebutkan disini), dan udah sejak beberapa hari sebelumnya belum ada yang saya konfirm (karna rencananya ahad siang ada kumpul keluarga besar untuk milad bunda saya)
Sebenarnya sudah berencana mengikuti satu agenda organisasi paginya, tapi mendadak orangtua mengabari kalau nggak jadi kumpul keluarga besar karna ayah ada seminar di jogja. Dan memang tipikal ayah saya lebih suka mengendarai motor daripada mobil, jadilah beliau meminjam motor saya dan meminta saya menemani bunda jalan-jalan hari ini.
Sudah sempat membatin, "duh, terpaksa harus ijin lagi dari agenda" dengan sedikit merasa sesal juga. Tapi,, semua berubah saat negara api menyerang. #hehe bercanda
Semua berubah ketika hari ini selesai, setelah seharian menemani bunda ke tempat-tempat yang ingin beliau kunjungi. Di perjalanan pulang dari tempat touring terakhir, bunda megang tangan saya, trus bilang "bunda seneeeng banget hari ini bisa jalan-jalan berdua sama mbak anis aja.. kayaknya udah lama banget ya nggak jalan berdua kayak gini? makasih ya mbak anis.."
Dan nggak bisa ditahan lagi, air mata saya netes.. Anak macam apa saya, bukankah yang kayak gini itu lebih penting?
Bunda itu memang sudah seharusnya diatas segala-galanya, bahkan di atas da'wah sekalipun!
Mendadak teringat kisah seorang fulan di jaman Rasulullah dulu, kisah seorang fulan yang datang meminta saran kepada Rasulullah tentang keberangkatannya ke medan perang. Waktu itu Beliau SAW kurang lebih berucap "jika kau masih mempunyai seorang ibu, maka pulanglah ke rumah, dan rawatlah dia dengan sebaik-baiknya. Sesungguhnya yang demikian itu lebih baik bagimu"
Ya. Yang demikian itu lebih baik bagimu. Lebih baik bagi kita. Lebih baik bagi akhirat.
Benar-benar telah jelas bahwa berbakti pada orangtua itu harus dinomorsatukan, termasuk diatas nama da'wah sekalipun.
Jadi kenapa masih menyesal jika tidak dapat mengikuti suatu agenda da'wah karna harus menemani orangtua??
Dan jujur, saya bahkan nggak ada rasa menyesal sedikitpun terhadap hari ini. Dan juga terhadap hari-hari sebelumnya, yang mana mendadak harus meninggalkan beberapa urusan di jogja untuk pulang bertemu orangtua. Saya nggak menyesal. Sedikitpun.
Satu azzam kuat saya : nggak boleh ada air mata yang menetes dari mata bunda saya, juga ayah saya. titik.
Mari bahagiakan orangtua kita :D
Sunday, February 19, 2012
dapatkan satu hal, korbankan hal yang lain. :)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
karena kita adalah hasil jerih payah orang tua..
ReplyDelete^.^
hmmmmmmmmm..
ReplyDeleteberbahagialah, yogya-purwokerto ga terlalu jauh..
dibandingkan bdg-kendal, apalg kendal-tangerang..
kuangeeeeeeeeeen..
sebel.......
apalagi merekaa sudah semakin tua, tak segesit dahulu, dan berhubung aku punya baby, maka semakin sungkan untuk 'ngrepoti'..
tp, aku kan anak beliau..
aku anak perempuan satu2nya..
aku belum berbakti sama sekali..
hmmm pengen nangis...
pengen meluk mereka setiap malam..
ketika anakku 'lg punya mau', aku bayangkan kesabaran beliau.. hffffff.. kesabaranku tak ada sekukunya..
doain kami ya Nis...
doain biar jauh fisik, tp masih dekat di hati..
doakan biar sempet bahagian beliau..