Pages

Monday, November 5, 2012

Tentang Sebuah Takdir

Assalamu'alaykum.... :)

Kemarin nggak sengaja membongkar-bongkar diary beberapa waktu lalu nih,, dan menemukan sebuah potongan kisah yang sedikit touchy bagi saya.. hehe...

Sepotong tulisan yang saya tulis dalam kondisi yang lumayan *kalut* pada saat itu, menurut saya... 
Tapi alhamdulillah masa-masa itu sudah terlewati.. :")


Dan sekarang saya ingin membaginya.. Smoga bermanfaat. :)
=====================================
2012, January 30

Hey, kenapa kau masih menangis?

Kenapa tak kau ukir lagi senyum indahmu?
Sudahlah,, cukup..

Kau tau kan... 

Sesuatu hal itu, sesulit apapun jalannya, sesulit apapun kelihatannya, jika ia memang ditakdirkan untukmu, ia pasti akan menjadi milikmu...


begitu juga sebaliknya..

Jika sesuatu hal itu, semudah apapun jalannya, prosesnya, semudah apapun kelihatannya, jika ia tidak ditakdirkan untukmu, ia pasti tak akan pernah menjadi milikmu..

betapapun kau menginginkan hal itu untuk terjadi...

Ya... memang seperti itulah takdir Allah..

mutlak dan pasti terjadi..
Pasti menimpa semua anak Adam.
Tak bisa dihindari sejengkalpun..

Mungkin kau menganggap takdir itu terkesan tidak adil bagi sebagian orang, 

tapi justru disanalah letak keadilan Allah..

Takdir itu ada untuk menguji mana hambaNya yang beriman dan mana yang tidak..

Takdir juga yang untuk menunjukkan bahwa Allah lah Sang Segala Maha,
bahwa kita hanyalah sebentuk kecil ciptaannya,
yang harus menerima segala apapun takdir yang Ia kehendaki untuk menimpa kita..

Dan lagi, kau sekarang diuji kembali dengan takdir Allah..

Yang bahkan sampai detik ini mungkin masih tidak bisa kau mengerti,
bagaimana mungkin hal itu dapat terjadi..

Bahwa ternyata, 

bagaimanapun kita menjaga suatu hal, menjaga suatu proses, 
jika memang itu tidak ditakdirkan untuk kita, ya pasti tidak akan terjadi..

Terlepas dari kasus 
bahwa ternyata hal itu diakibatkan oleh sesosok oknum 
yang seharusnya memang bertanggung jawab terhadap hal itu, 
tapi dari sanalah lagi-lagi keadilan Allah dibuktikan..

Bahwa di dunia ini tidak ada lagi yang bisa kita percaya dengan terlalu, 

tidak ada lagi yang bisa menjadi penggantung harapan kita, kecuali Allah semata...

Semurni atau sesuci apapun kelihatannya seseorang tersebut, 

tetap
dia adalah manusia yang dikaruniai khilaf dan hawa nafsu..

Dan lagi-lagi tentang takdir....


Bahwa sesuatu yang menyebabkan trauma itu memang akan membekas dengan lama, 

terlebih jika trauma yang diakibatkan begitu dalam menoreh..

Lucu memang, 

ketika ada salah seorang teman yang kemudian menyatakan ketakutannya padamu,
“Sha, kamu jangan jadi trauma sama yang namanya ikh**n ya..
Tolong ya sha, masih ada kok yang baik-baik, insya Allah..”

Huff... Tenanglah.. semua itu pasti akan berlalu,, biarkanlah saja... Tenangkan dulu dirimu..


Percayalah,,, Allah tidak akan menyia-nyiakan hambaNya.. Insya Allah... :""


Sekarang senyum ya... Kamu jelek kalau nangis terus... ;**
=====================================


Hehe... tulisan yang aneh ya...
Nggak tau juga, dari dulu kebiasaan kalau nulis diary itu selalu mengandaikan diri sebagai pihak ketiga, mengandaikan diri sendiri sebagai sebuah sudut orang lain yang berusaha sok menasehati... hoho...

Still recovery in progress. :)
"tak ada yang hilang dari sebuah kenangan, tak ada yang pergi dari hati..." -sebuah kutipan