Pages

Saturday, October 29, 2011

Rahasia Jari Tangan Manusia



Apa makna di balik urutan tinggi jari tangan?

Tidak mudah juga untuk menjawab ini. Mungkin jawaban umumnya adalah hal itu diciptakan agar manusia senantiasa mudah menggenggam atau mencengkeram sesuatu didalam aktivitasnya.

Namun jika saya boleh membaca atas petunjuk Alquran, maka saya simpulkan bahwa rahasia dibalik tinggi jari yang berbeda-beda itu adalah merupakan TANDA perjalanan kehidupan manusia itu sendiri.

Mari kita segera telusuri.

1. Jari kelingking. (Zaman Adam)

Mengapa jari kelingking adalah zaman Adam? Kita harus pahami bahwa bahasa Alquran dibaca dengan cara dimulai dari kanan ke kiri. Dan nama Allah yang tercetak di jari kita pun, huruf Alif nya adalah jari kelingking. Dari itulah saya simbolkan bahwa Jari Kelingking adalah zaman Adam. Karena memang Adam lah Manusia Pertama.

2. Jari Manis. (Zaman Idris)

Lihatlah gambar dibawah. Mengapa setelah Kelingking, terdapat Jari Manis yang ukurannya lebih tinggi dari Jari Kelingking itu?

Itu mengartikan bahwa kehidupan yang di jalani oleh masyarakat manusia di zaman Idris sungguh memiliki peradaban yang lebih tinggi di banding ketika zaman Adam. Alias semakin berkembang. Tidak heran juga mengapa sosok Budha yang tergambar duduk di tengah BUNGA TERATAI adalah melambangkan bahwa TERNYATA masyarakat manusia pada zaman itu sudah mampu melakukan perjalanan sampai ke Planet terujung, yakni planet Sidratul Muntaha. (TERATAI tempat berhenti). Dan Budha adalah orang yang memang di duga sosok Nabi Idris. Dan beliau sendiri menjadi simbol Miraj bagi kaumnya pada zaman itu.

Surat 50/36 :
"Dan berapa banyaknya umat-umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka yang mereka itu lebih besar kekuatannya daripada mereka ini, maka mereka (yang telah binasa itu) telah pernah menjelajah di berbagai negeri…"

Lebih lanjut, berbagai penemuan puluhan benda kuno namun canggih yang oleh ilmuwan disebut sebagai bukti kehebatan dari cerdasnya masyarakat zaman dahulu itu secara tidak langsung menggenapi analisa ini.

3. Jari Tengah (Zaman Nuh).

Mengapa Jari Tengah ukurannya lebih tinggi dari 2 jari sebelumnya, Jari Manis dan Jari Kelingking?

Itu menandakan bahwa kehidupan masyarakat manusia di zaman Nuh adalah zaman Puncak peradaban. Di mana segala sendi kehidupan manusia pada zaman itu telah sampai pada titik tertingginya. Namun sungguh teramat sayang ketika kemajuan peradaban tidak membawa pada arah ketakwaan, akhirnya Allah menghukum mereka -masyarakat Zaman Nuh- dengan mengirimkan bencana Banjir Dahsyat. Dari situlah akhirnya orang-orang kafir dibinasakan sementara manusia yang selamat (Nuh beserta umatnya) berkembang biak kembali dan peradaban pun di mulai dari titik 0 lagi. Dan Jari Tengah (Zaman Nuh) pun akhirnya menjadi BATAS TOLAK UKUR antara 2 episode perjalanan kehidupan manusia. Umat sebelum Zaman Nuh dan Umat sesudah Zaman Nuh.

4. Jari Telunjuk (Zaman Ibrahim).

Mengapa Jari Telunjuk ukurannya malah menjadi lebih rendah (turun) dibanding Jari tengah?

"Dan sesungguhnya Ibrahim benar-benar termasuk golongan Nuh”

Kelebihan Zaman Ibrahim adalah Allah menjadikan sosok nabi Ibrahim ini sebagai "Bapaknya” para nabi. Dari sini beliau dijadikan figur ajaran Tauhid bagi orang-orang yang mencari kebenaran. Sebab beliau merupakan orang Paling Pemberani yang pernah ada dalam menyebarkan ajaran paham satu Tuhan. Dari sebab itulah kenapa Telunjuk saya simbolkan dengan zaman Ibrahim, karena Jari Telunjuk memang merupakan simbol untuk penyebutan angka 1.

Surat 6/161 :
"Katakanlah : "sesungguhnya aku telah ditunjuki oleh Tuhanku kepada jalan yang lurus (yaitu) agama yang benar, agama Ibrahim yang lurus…..”

Kembali ke pertanyaan mengapa ukuran Jari Telunjuk malah lebih rendah dari Jari tengah, itu sangat jelas mensinyalkan bahwa apa yang ada pada zaman nabi Ibrahim (mulai dari ukuran tubuh manusia, ukuran kepintaran manusia, ukuran kemakmuran manusia) semuanya menjadi menyusut di perkecil oleh Allah dibanding dengan kala manusia pada waktu sebelum zaman nabi Nuh. Dan yang paling sangat tampak adalah ukuran tubuh manusia yang dari masa ke masa terus mengalami penurunan. Hingga akhirnya perjalanan waktu tersebut berlaku dari zaman ke zaman menuju sampai pada zaman Muhammad (Jari Jempol). Zaman sisa-sisa.

5. Jari Jempol (Zaman Muhammad).

Surat 16/123 :
"Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) : "Ikutilah agama Ibrahim…”

Surat 36/2-4 :
"Demi Alquran yang penuh hikmah”
"Sesungguhnya engkau (Muhammad) salah seorang rasul-rasul”
"Di atas jalan yang lurus”.

Jari Jempol (Zaman Muhammad) adalah jari yang paling pendek dari ke empat jari sebelumnya.
Mengisyaratkan bahwa apa yang ada pada zaman ini merupakan zaman sisa-sisa kehidupan. Segala keberhasilan kita dalam bidang teknologi yang kita banggakan, tetap tidak akan pernah sanggup untuk melampaui apa yang pernah di capai oleh umat sebelumnya. Dari itulah Alquran sering kali menegaskan jika umat sebelum kita yang segala sesuatunya lebih tinggi (lebih hebat) saja mampu dibinasakan, apalagi zaman kita !!! Zaman pengulangan !!!

Surat 56/62 :
"Dan sesungguhnya kamu telah mengetahui penciptaan pertama, maka mengapakah kamu tidak mengambil pelajaran?”

Namun disamping itu semua janganlah berkecil hati, sebab di balik rendahnya "derajat” zaman ini (zaman penghabisan) Allah tetap Maha Penyayang terhadap mahluk bernama manusia. Lihatlah betapa akhirnya Dia menurunkan Alquran melalui Muhammad sebagai kitab Ummul Ilmu (Ibu Ilmu). Sejalan dengan istilah pada Jari Jempol itu (Ibu Jari).


"Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Alquran) kepada hambaNya, agar dia menjadi peringatan bagi seluruh alam.”(QS. Al Furqaan : 1)

Thursday, October 20, 2011

Jilbabmu Bukan Penutup Aibmu!!

Miris rasanya ketika suatu kali tanpa sengaja melihat tayangan infotainment akhir-akhir ini. Tak berniat pula saya melihat berita itu, tapi berita itu akan muncul saat kita hendak membuka email. Biasanya saya tak pernah menggubris berita para seleb tersebut, karena akan membuat waktu saya terbuang sia-sia.

Namun kali ini mata saya sangat terusik dengan pemberitaan seorang selebritis yang katanya menutupi aib kehamilannya dengan memakai jilbab, bahkan bercadar. Sehingga ia bebas masuk keluar rumah sakit untuk memeriksakan kandungannya tanpa dikenali oleh para kuli tinta.

Tak ayal saya pun membuka dan membaca berita tersebut. Sekali lagi, sebenarnya saya tidak perduli dengan kebenaran berita tersebut. Saya hanya sedikit geram. Mengapa jilbab dijadikan alat untuk menutupi aib kita?

Seharusnya, kita bangga menjadi muslim dan muslimah. Begitu banyak di luar sana orang yang berbondong-bondong mengikrarkan diri membaca dua kalimat syahadat karena tertarik dengan Islam dan bangga menutup dirinya dengan balutan jilbab. Tapi justru kita yang sudah terlahir sebagai seorang muslim selalu menyalahgunakan identitas kita untuk hal-hal yang jelek. Rupanya inilah salah satu faktor yang bisa menambah citra buruk tentang Islam itu sendiri. Astaghfirullohal ‘adzim.

Saya benar-benar merasa tertampar. Bukankah memakai jilbab itu menandakan bahwa si pemakainya mencinta Alloh dan Rasul Nya melebihi apa pun? Tanpa perlu ditutup-tutupi aib kita akan dibuka di hadapan Alloh kelak. Lalu kenapa, jilbab harus dijadikan tameng penutup semua aib kita? Mohon maaf, terkadanag ada sebagian orang yang memiliki rambut tak hitam lagi terpaksa memakai jilbab atau kerudung hanya untuk menutupi rambut ubannya. Bahkan berita teranyar saat ini yang saya lihat di media cetak, ada dua orang wanita yang mendadak menutup aurat lengkap dengan cadarnya ketika dipanggil pihak berwajib untuk diperiksa terkait dengan kasus Nazaruddin. Astaghfirulloh.

Sekali lagi saya merrasa miris dan kasihan pada agama Islam ini. Menutup diri dengan jilbab bukan karena patuh dan taat kepada syariat tapi justru karena malu dan takutaib nya terlihat.

Ya Alloh, hidayahMu sungguh mahal. Hanya Engkau yang mampu menembus ruang hati mereka, berilah mereka hidayahMu Ya Rabb. Bukakan hati mereka agar mereka sadar, bahwa pakaian ketakwaan itu bukan untuk menutupi aib sementara mereka, lalu setelah itu mereka bebas melepasnya kembali. Amin.

Wallohu ‘alam bishowab.

Wednesday, October 5, 2011

Galau Responsi Anatomi --part 1

Maaf ya,, kali ini bukannya mau posting tentang suatu kisah pembangun jiwa seperti biasanya.. Berhubung sang penulis lagi galau responsi anatomi (mulai besok senin udah ujian blok 1 -,-) jadi khusus hari ini dan beberapa hari ke depan akan digunakan untuk memposting tentang anatomi awal dan bahan ujian yang lainnya.. Harap maklum ^__^

Posting part 1 akan khusus membahas terminologi anatomi..

Sebelumnya,, mungkin ada yang penasaran, apa itu anatomi?

Istilah ANATOMI berasal sari kata Yunani purba ANATOME yang berarti melihat, mengangkat ke permukaan dengan cara mengiris dan menguraikan, yaitu melakukan dissection dengan menggunakan alat scalpel, pincet dan gunting.
Jadi ilmu Anatomi mempelajari struktur tubuh manusia lapis demi lapis dengan cara menguraikan dan memotong bagian-bagiannya.

Ilmu Anatomi dibagi menjadi :
1. Anatomi descriptiva = Anatomi systematica, yang mempelajari morfologi dan lokalisasi setiap organ, baik menurut fungsi maupun menurut regio.
2. Anatomi topografica, mempelajari suatu letak organ terhadap organ lainnya.
3. Embryologi, mempelajari perubahan-perubahan perkembangan dan pertumbuhan sel-sel mulai dari saat pembuahan sampai menjadi manusia.
4. Anatomi comparativa, membandingkan struktur tubuh manuisa dengan hewan.
5. Anthropologi ragawi, membandingkan struktur tubuh antar manusia (etnis)

Sebagai dasar untuk menentukan tempat dan arah dipakai SIKAP ANATOMI, yaitu suatu Sikap yang berdiri tegak, kepala tegak, mata memandang lurus ke depan, kedua lengan tergantung bebas ke bawah dan berada disamping tubuh dengan telapak tangan membuka ke arah depan, dan kedua tungkai berdiri lurus serta sejajar dengan keduaa kaki sejajar ke depan.

TERMINOLOGI
Ada beberapa kata Latin yang penting daan sering dipakai :
A. Kata sifat yang menyatakan bidang :
1. Medianus, bidang yang membagi tubuh menjadi 2 bagian kiri kanan yang simetris
2. Paramedianus, bidang yang berada disamping dan sejajar dengan bid.medianus.
3. Sagitalis, setiap bidang yang sejajar dengan bidang medianus
4. Frontalis, bidang yang tegak lurus pada bidang sagitalis, sejajar dengan permukaan perut.
5. Transversalis, bidang yang melintang tegak lurus pada arah memanjang tubuh.

B. Kata sifat yang menyatakan arah :
1. Medialis = lebih dekat pada garis tengah badan.
2. Lateralis = lebih jauh dari garis tengah badan
3. Ventralis = searah dengan vebter. Istilah ini sama dengan Anterior = searah dengan anticus.
4. Dorsalis = serarah dengan dorsum. Istilah ini sama dengan Posterior = searah dengan posticus.
5. Cranialis = searah dengan cranium.
6. Caudalis = searah dengan cauda
7. Longitudinalis = kearah ukuran panjang
8. Proximalis = lebih dekat ke pangkal
9. Distalis = lebih dekat ke ujung
10. Volaris = searah telapak tangan
11. Plantaris = searah telapak kaki
12. Ulnaris = kearah ulna
13. Radialis = kearah radius
14. Rostralis = kearah moncong

C. Kata benda yang menyatakan bangunan menonjol :
1. Processus = nama umum untuk tonjolan
2. Spina = tonjolan yang tajam
3. Tuber = benjolan bulat
4. Tuberculum = benjolan bulat yang kecil
5. Crista = tepi yang bergerigi
6. Pecten = bagian pinggir yang menonjol
7. Condylus = tonjolan bulat di ujung tulang
8. Epicondylus = benjolan pada condylus
9. Cornu = tanduk
10. Linea = garis

D. Kata benda yang menyatakan bangunan melengkung :
1. Fossa = nama umum
2. Fossula = fossa yang kecil
3. Fovea = lekuk yang agak rata
4. Foveola = fovea yang kecil
5. Sulcus = alur
6. Incisura = takik

E. Kata benda yang menyatakan lubang, saluran, ruangan :
1. Foramen = lubang
2. Fissura = celah
3. Apertura = pintu
4. Canalis = saluran
5. Ductus = pembuluh
6. Meatus = liang
7. Cavum = rongga
8. Cellula = ruang kecil berisi udara

Pembagian regio adalah sebagai berikut :
1. Regiones capitis
2. Regiones facialis
3. Regiones cervicales
4. Regiones pectoralis
5. Regiones abdominales
6. Regiones dorsales
7. Regiones perinaelis
8. Regiones membri superioris
9. Regiones membri inferioris